Covid-19 Mengerikan, IHSG dan Bursa ASEAN Merah Lagi

Baru sehari bursa saham di Asia menikmati tren positif dengan indeks yang menghijau, hari ini kembali terjungkal.
Pengunjung beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa, 4 Februari 2020. (Foto: Antara/Reno Esnir/hp)



Jakarta - Baru sehari bursa saham di Asia menikmati tren positif dengan indeks yang menghijau, hari ini kembali terjungkal. Dampak penyebaran virus corona jenis Covid-19 masih menghantui pelaku pasar. Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu, 11 Maret 2020 ditutup melemah, usai pengumuman satu orang korban meninggal akibat virus.

IHSG ditutup melemah 66,72 poin atau 1,28 persen ke level 5.154.11 poin. Begitu pula dengan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 terkoreksi 12,7 poin atau 1,53 persen menjadi 819,77 poin. "Sentimen negatif bagi indeks hari ini karena adanya berita satu orang yang terkena infeksi Corona meninggal," kata analis Indopremier Sekuritas Mino di Jakarta, Rabu, 11 Maret 2020, seperti dikutip dari Antara.

Dibuka menguat, IHSG sempat naik turun pada sesi pertama perdagangan. Pada sesi kedua, IHSG terus berada di zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Penutupan IHSG diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp 171,91 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 482.468 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 6,77 miliar lembar saham senilai Rp 6,98 triliun. Sebanyak 78 saham naik, 350 saham menurun, dan 115 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa GlobalBursa global diperkirakan merugi hingga lima triliun dolar AS karena kepanikan semakin merebaknya wabah virus corona jenis COVID-19. (Foto: Reuters).

Secara sektoral, sembilan sektor terkoreksi dimana sektor properti turun paling dalam yaitu minus 9,42 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor pertanian dasar masing-masing minus 7,92 persen dan minus 7,35 persen.

Sebagian besar bursa saham di Asia Tenggara juga memerah. Para pelaku pasar skeptis dengan langkah-langkah stimulus Washington untuk menekan dampak virus terhadap perekonomian. Seperti diberitakan dari Reuters, Gedung Putih dan Kongres AS Selasa malam waktu setempat menggelar rapat untuk mendukung ekonomi yang terkena imbas. Sementara bank sentral Inggris (Bank of England) memangkas suku bunga acuan untuk mencegah resesi dipicu penyebaran virus yang masif. Namun investor ragu dengan langkah pemerintah itu.

"Kami yakin perlambatan ekonomi global akan berkembang menjadi resesi, jika pemerintah-pemerintah tidak segera menerapkan stimulus fiskal untuk mengatasi penurunan permintaan yang drastis," kata analis ANZ Research dalam sebuah catatan.

Di Asia Tenggara, hanya bursa Filipina dan Malaysia yang mencatat kenaikan indeks saham, yang lainnya terjungkal. Indeks saham di bursa Kuala Lumpur naik 0,93 persen dari 1.430,47 menjadi 1.443,83 poin, dan bursa Manila menguat 0,55 persen dari 6.318,38 menjadi 6.353,26 poin.

Sementara indeks saham di bursa Singapura, tergerus 1,72 persen dari 2.832,54 menjadi 2.783,72 poin. Hal yang sama juga terjadi pada indeks saham di bursa Bangkok, Thailand yang turun 1,68 persen dari 1.271,25 menjadi 1.249,89 poin. Hal yang sama juga terjadi pada indeks saham di bursa Ho Chi Minh yang melemah 3,12 persen dari 837,5 menjadi 811,35 poin.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Hantu Virus Corona Membuat Bursa ASEAN Berdarah Lagi
Bursa saham di ASEAN berdarah-darah lagi karena kekhawatiran penyebaran virus corona yang begitu cepat dan semakin melaus.
IHSG Melemah, OJK Izinkan Buyback Tanpa RUPS
OJK mengizinkan semua emiten atau perusahaan publik untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham yang sebelumnya dilepas perseroan.
IHSG Kebal Virus Corona
Presiden Jokowi mengumumkan ada 2 orang WNI di depok, positif mengidap virus corona, IHSG) langsung turun sebesar 2,3%