Jakarta – Negara-negara yang di awal-awal pandemi virus corona baru (Coronavirus Disease 2019/Covid-19) tidak menunjukkan kasus baru yang banyak dan berada di belakang Korea Selatan (Korsel), tapi belakangan negara-negara tsb. justru melaporkan banyak kasus. Seperti Irak, misalnya, yang jauh di bawah Korsel tapi sekarang, 8 Juni 2020, justru melewati jumlah kasus Covid-19 di Korsel.
Laporan situs independen, worldometer, menunjukkan kasus Covid-19 di Irak sebanyak 12.366 dengan 346 kematian dan 5.186 sembuh. Sedangkan kasus di Korsel dilaporkan 11.814. Posisi Irak di peringkat ke-53 dunia dan Korsel di peringkat ke-56.
Kasus baru di Irak baru mulai menanjak tanggal 23 Maret 2020 sebanyak 308, selanjutnya kasus baru naik-turun. Pada 7 Juni 2020 terjadi puncak laporan kasus baru terbanyak yaitu 1.268. Grafik kasus baru harian belum menemukan kasus puncak dalam rentang waktu beberapa hari.
Sebelum 23 Maret 2020 laporan kasus baru sangat kecil hanya puluhan. Tapi, perlahan-lahan kasus baru terus terdeteksi yang akhirnya membawa negeri ini ke ‘papan tengah’ pandemi Covid-19 dunia dengan melampaui kasus di Korsel.
Negara tetangga Irak yaitu Iran justru berada di ‘papan atas’ pandemi Covid-19 dengan kasus 173.832 di posisi peringkat ke-19 dunia. Yang lain Syiria dengan kasus 141, Yordania 808, Arab Saudi 101.914, dan Turki 170.132.
Sudah 53 negara yang menyalip Korsel dalam jumlah kasus Covid-19, padahal di awal pandemi Korsel diperkirakan akan jadi ‘neraka’ pandemi setelah China. Tapi, perkiraan itu meleset karena Negeri Ginseng itu dengan tanggap menghadapi pandemi melalui kegiatan yang bisa mengatasi laju penyebaran virus corona.
Biar pun belum ada kasus Korsel sudah jalankan protokol kesehatan, seperti pakai masker dan jarak fisik, serta tes spesimen swab dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) secara masif melalui 633 tempat untuk ambil sampel dengan skala nasional. Kasus pertama di Korsel terdeteksi 20 Januari 2020, sedangkan kegiatan untuk menanggulangi pandemi sudah dijalankan sejak tanggal 2 Januari 2020 hanya tiga hari setelah otoritas China melaporkan virus corona baru ke WHO.
Sedangkan banyak negara menganggap remeh pandemi sehingga tidak menyiapkan diri. Maka, tidaklah mengherankan kalau kemudian ada 55 negara yang menyalip Korsel dalam jumlah kasus Covid-19. []