Yogyakarta - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengumumkan penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 20 kasus per 12 Agustus 2020. Jumlah itu mengalami peningkatan setelah kasus melandai pada 11 Agustus 2020 dengan empat kasus saja. Dengan begitu, jumlah kasus positif corona di Yogyakarta mencapai 900 kasus.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih mengatakan, per 12 Agustus 2020 sampai pukul 16.00 WIB ada penambahan 20 kasus baru di DIY. Paling banyak kasus positif Covid-19 ditemukan di Kabupaten Kulon Progo. "Di Bumi Menoreh jumlah kasusnya ada delapan kasus," ungkapnya, Rabu, 12 Agustus 2020.
Menurut dia, dari 20 pasien baru tersebut, selain Kulon Progo delapan kasus, sebaran lainnya yakni di Kabupaten Sleman ada enam kasus, Bantul empat kasus, dan masing-masing satu kasus di Kota Yogyakarta serta Gunungkidul.
Di Bumi Menoreh jumlah kasusnya ada delapan kasus.
Peningkatan jumlah kasus terjadi karena hasil pelacakan kontak yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) di kabupaten/kota di Yogyakarta. "Menurut data kami ada hasil pelacakan kontak ada 14 kasus," ujarnya.
Sementara tiga kasus adalah pelaku perjalanan dari luar daerah. Tiga kasus masih dalam proses penelusuran.
Adapun temuan 20 pasien corona tersebut, rincian dan riwayatnya sebagai berikut:
- Kasus 886 : Laki-laki, 55 tahun, Gunungkidul (Riwayat : Perjalanan dari Semarang)
- Kasus 887 : Laki-laki, 43 tahun, Bantul (Riwayat : Hasil kontak tracing kasus positif)
- Kasus 888 : Laki-laki, 33 tahun, Bantul (Riwayat : Perjalanan dari Kalimantan Timur)
- Kasus 889 : Laki-laki, 48 tahun, Bantul (Riwayat : Hasil kontak tracing kasus 849)
- Kasus 890 : Laki-laki, 33 tahun, Bantul (Riwayat : Hasil kontak tracing kasus 850)
- Kasus 891 : Perempuan, 62 tahun, Sleman (Riwayat : Hasil tracing kasus positif)
- Kasus 892 : Perempuan, 53 tahun, Sleman (Riwayat : masih dalam penelusuran)
- Kasus 893 : Perempuan, 24 tahun, Kota Yogyakarta (Riwayat : Hasil kontak tracing kasus 521)
- Kasus 894 : Laki-laki, 51 tahun, Sleman (Riwayat: masih dalam penelusuran)
- Kasus 895 : Perempuan, 34 tahun, Sleman (Riwayat: masih dalam penelusuran)
- Kasus 896 : Laki-laki, 46 tahun, Kulon Progo (Riwayat : perjalanan dari Bekasi)
- Kasus 897 : Laki-laki, Kulon Progo (Riwayat : hasil kontak tracing kasus 862)
- Kasus 898 : Laki-laki, Kulon Progo (Riwayat : hasil kontak tracing kasus 862)
- Kasus 899 : Laki-laki, 40 tahun, Kulon Progo (Riwayat : hasil kontak tracing kasus 862)
- Kasus 900 : Perempuan, 40 tahun, Kulon Progo (Riwayat : hasil kontak tracing kasus 862)
- Kasus 901 : Laki-laki, Kulon Progo (Riwayat : hasil kontak tracing kasus 862)
- Kasus 902 : Laki-laki, Kulon Progo (Riwayat : hasil kontak tracing kasus 862)
- Kasus 903 : Laki-laki, Kulon Progo (Riwayat : hasil kontak tracing kasus 862)
- Kasus 904 : Perempuan, 62 tahun, Sleman (Riwayat : hasil kontak tracing kasus 519)
- Kasus 905 : Laki-laki, 62 tahun, Sleman (Riwayat : hasil kontak tracing kasus 519)
Berty mengatakan, pada hari yang sama, laporan pasien meninggal sebanyak satu kasus. Sehingga total kasus meninggal menjadi sebanyak 26 kasus. "Yang meninggal Kasus 847, perempuan, 36 tahun, asal Bantul karena sakit asma," ungkapnya.
Laporan jumlah kasus sembuh sebanyak 24 kasus. Sehingga total kasus sembuh menjadi sebanyak 633 kasus. Distribusi kasus pasien sembuh berdasarkan domisili : Kabupaten Bantul tiga kasus, Kabupaten Kulon Progo tiga kasus, Kabupaten Sleman 18 Kasus. Sedangkan Kabupaten Gunungkidul dan Kota Yogyakarta nihil pasien sembuh. []