Covid-19 di Thailand Melonjak Pariwisata dan Ekonomi Justru Bangkit

Ekonomi Thailand mengalami pertumbuhan dalam upaya pemulihannya di tengah pandemi global
Turis mengunjungi Grand Palace di Bangkok, Thailand, 29 November 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Bangkok – Ekonomi Thailand mengalami pertumbuhan dalam upaya pemulihannya di tengah pandemi global, tetapi kasus Covid-19 yang meningkat telah menimbulkan keprihatinan di kalangan pakar kesehatan.

Laporan situs independen, worldometers, menunjukkan sampai tanggal 25 Februari 2022, jumlah kasus Covid-19 di Thailand mencapai 2.819.282 dengan 22.812 kematian. Sementara itu situs ourworldindata.org menunjukkan sampai tanggal 24 Februari 2022 persentase vaksinasi Covid-19 di Thailand mencapai 76,32% yang terdiri atas 70,87% dua suntikan dan 5,45% satu suntikan.

Thailand, yang sangat bergantung pada pariwisata internasional untuk mendongkrak ekonominya, telah mencabut persyaratan karantina bagi pengunjung yang telah divaksinasi penuh pada November lalu. Ribuan pelancong asing berbondong-bondong memasuki Thailand setelah itu.

Tetapi dengan dimulainya kembali kegiatan pariwisata di Thailand, kasus infeksi baru Covid-19 juga mulai meningkat di berbagai penjuru negara itu.

tes covid di bangkokPetugas medis memberikan alat tes Covid-19 kepada pasien di Rumah Sakit Thonburi Bamrungmaung, Bangkok, Thailand, 24 Februari 2022 (Foto: voaindonesia.com - Tommy Walker/VOA)

Dr Anan Jongkaewwattana, pakar virus dan peneliti di National Centre for Genetic Engineering and Biotechnology di Thailand, telah menyatakan bahwa negara itu berada di “persimpangan jalan” mengenai apa yang harus dilakukan selanjutnya.

“Kami mengalami kenaikan kasus omicron, kenaikan yang sangat cepat. Masalahnya adalah berapa lama kita dapat perkirakan ini akan menurun .… ini dapat saja beberapa hari, beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan,” katanya kepada VOA.

“Menurut pendapat saya, kita dalam persimpangan jalan sekarang ini. Jumlah kasus meningkat tetapi, bagi banyak dokter, mayoritas dari mereka masih dianggap ringan jika dibandingkan dengan gelombang delta,” lanjutnya.

Data menunjukkan bahwa varian omicron sangat mudah menular, memiliki masa inkubasi sekitar lima hari dan menyebabkan gejala yang tidak begitu parah dibandingkan dengan varian-varian sebelumnya.

Thailand mencatat rekor harian tinggi pada hari Kamis, 24 Februari 2022, dengan 23.557 infeksi baru (uh/ab)/voaindonesia.com dan sumber lain. []

Cara Thailand Meningkatkan Wisatawan Saat New Normal

Thailand Perketat Persyaratan Masuk Cegah Omicron

Jumlah Kasus Covid-19 di Thailand Tembus 1 Juta

Kegagalan Vaksinasi Covid-19 Jadi Amarah Rakyat Thailand

Berita terkait
Thailand Kembali Memberlakukan Karantina Wajib Covid 19
Karantina wilayah diberlakukan setelah Thailand melaporkan kasus pertama penularan lokal varian Omicron.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.