Oleh: Syaiful W. Harahap*
Di bulan keempat pandemi atau wabah virus corona baru (Covid-19) belum menunjukkan tanda-tanda reda karena yang terjadi justru sebaliknya. Penyebaran virus berkecamuk di banyak negara sehingga kasus infeksi melewati jumlah di China dan Korea Selatan (Korsel).
Setelah Amerik Serikat (AS) menyalib China pada 26 Maret 2020. Ini menunjukkan episentrum Covid-19 menyeberang ke Benua Amerika. Padahal, semula di awal Januari 2020 banyak kalangan yang justru memperkirakan Korsel akan jadi episentrum baru Covid-19 karena Negeri Ginseng itu berbatasan langsung dengan China.
Sehari kemudian, 23 Maret 2020, Italia menyusul AS melewati jumlah kasus positif di China. Sedangkan tanggal 30 Maret 2020 giliran Spanyol yang menyalib China dalam jumlah kasus Covid-19. Jerman menyusul Spanyol dengan melewati jumlah Covid-19 di China.
Tanggal 9 April 2020 giliran Prancis yang menyalib China. Inggris menyusul Prancis dengan melaporkan aksus Covid-19 yang melebihi China.
Posisi pada tanggal 23 April 2020 berdasarkan laporan situs independen worldometers pukul 14.05 GMT atau 21.05 WIB peringkat negara secara global berdasarkan jumlah kasus Covid-19 adalah AS 849,094, Spanyol 213,024, Italia 187,327, Prancis 159,877, Jerman 151,022, Inggris 138,078, Turki 98,674, Iran 87,026 dan China 82,798.
Di belakang China menyusul Rusia yang tiba-tiba naik ke atas dengan jumlah kasus 62,773 yang disusul pula oleh Brazil yang melejit dengan jumlah kasus 46,348.
Di Asia juga terjadi kejar-kejaran jumlah kasus Covid-19 setelah Jepang dan Arab Saudi melewati China, tiba-tiba India melejit ke posisi ke-3 dengan jumlah 21.797 yang diikuti Arab Saudi dan Jepang.
Kejutan terjadi lagi hari ini ketika Singapura dan Pakistan menyalip Korsel. Singapura membukukan kasus 11.178 dan Pakistan 10.811.
Di belakang Korsel ada Uni Emirat Arab dengan kasus 8.756 yang disusul Indonesia dengan jumlah kasus 7.775. Selanjutnya Qatar 7.764, Filipina 6.981, Malaysia 5.603, Bangladesh 4.186 dan Thailand 2.839.
Dengan jumlah laboratorium yang bertambah yang bisa mendeteksi Covid-19 real time dengan PCR, maka diperkirakan jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia akan terus meroket. Ini masuk akal karena Orang Dalam Pemantuan (ODP) sebanyak 195.948 dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dilaporkan 18.283. []
* Syaiful W. Harahap, Redaktur di Tagar.id