Yogyakarta - Sejumlah perguruan tinggi dan sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meliburkan aktivitas belajar di kampus atau sekolah sebagai upaya mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19. Para mahasiswa dan pelajar pun saat ini belajar dari rumah atau kos masing-masing.
Dampaknya, jasa ojek online atau ojol pun sepi orderan. Pesanan dari konsumen yang semula ramai menjadi sepi. Pendapatan pun turun. Sebagian dari mereka yang selama ini menggantungkan orderan dari kalangan mahasiswa dan pelajar harus gigit jari.
"Dampaknya turun drastis. Apalagi sekolah dan kuliah pada libur. Biasanya sehari dapat Rp 300 ribu sekarang ngumpulin Rp 200 ribu saja berat," kata driver ojol Luthfi Aditya Kusuma, 29 tahun, saat dihubungi pada Selasa, 17 Maret 2020.
Aditya belum ada rencana berhenti bekerja walaupun hasilnya yang tidak sebanding. Pekerjaan ojol baginya adalah sumber penghasilan semata wayangnya. Terlebih lagi dia masih mempunyai tanggungan kredit sepeda motor termasuk biaya untuk menghidupi keluarga dan utang perbankan.
"Tetep on bid (bekerja). Mau bagaimana lagi orang angsuran gak diliburkan dan tetap berjalan, hehe...," ucapnya.
Nasib sepi pelanggan juga menular ke orderan makanan yang biasanya antre berjebulan. "Sama-sama turun drastis. Sudah jarang yang pesan jasa ojol sekarang. Nasib," katanya.
Dampaknya turun drastis. Apalagi sekolah dan kuliah pada libur.
Hal senada disampaikan Suwandono, 46 tahun, sudah memiliki pelanggan tetap anak sekolah yang biasanya diantarkan setiap pagi. Akibat sekolah diliburkan, dampak yang luar biasa juga dirasakan yang berimbas pada penghasilan.
"Setiap pagi saya nganter-jemput anak sekolah, itu dapatnya Rp 35 ribu-Rp 40 ribu. Nah beberapa hari ini kan sekarang sistem online, jadi sudah tidak pernah nganter lagi tiap pagi," kata Dono, sapaan akrabnya.
Dono mengakui jika setiap hari sering mengambil orderan waktu anak-anak sekolah berangkat. Dengan orderan jarak pendek tersebut, dia akan mudah mendapatkan banyak poin peluang mendapatkan bonus lebih besar.
Keduanya saat ini hanya bisa pasrah dengan keadaan. Mereka hanya bisa berharap pemerintah bisa dengan cepat mengendalikan situasi dan membuat keadaan ekonomi kembali sehat.
Disinggung apakah penurunan tersebut betul karena faktor virus yang sedang mewabah, keduanya menjawab pendapatan itu benar karena dampak virus corona. "Kita juga tidak tahu mesti bagaimana, tapi yang jelas pemerintah untuk segera dengan cepat menanggulangi Corona ini," ucapnya. []
Baca Juga:
- Optimisme Abang Ojol Semarang Hadapi Ancaman Corona
- 5 Poin Hasil Audiensi Ojol Yogyakarta - Sri Sultan
- Ojol Yogyakarta Galang Dana untuk Korban Bentrok