Couscous Jadi Kuliner Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Aljazair, Maroko, Tunisia, dan Mauritania yang mengusung hidangan couscous, akhirnya mendapatkan tempat di daftar Warisan Budaya Takbenda PBB
Couscous kuliner khas Aljazair, Maroko, Tunisia, dan Mauritania masuk daftar Warisan Budaya Tak Benda PBB (Foto: dw.com/id).

Jakarta - Aljazair, Maroko, Tunisia, dan Mauritania yang mengusung hidangan couscous, akhirnya mendapatkan tempat di daftar Warisan Budaya Takbenda PBB. Keberhasilan tersebut mendapat pujian sebagai contoh kerjasama internasional.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Rabu, 16 Desember 2020, menambahkan hidangan couscous ke daftar Warisan Budaya Takbenda.

Terlepas dari beberapa perbedaan, Aljazair, Maroko, Tunisia, dan Mauritania bergabung mengusung kecintaan hidangan mereka dan mendaftarkannya ke UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization - Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan). Selain couscous, terdapat tarian Budima Zambia, festival kuda dan anggur Spanyol, budaya jajanan Singapura, dan pendatang baru lainnya dalam daftar warisan tak benda UNESCO.

"Tradisi menentukan kami. Perbedaan kami tidak penting, kami adalah satu. Pengetahuan, praktik, dan tradisi yang terkait dengan persiapan dan konsumsi couscous baru saja tertulis di daftar warisan tak benda," kata badan PBB itu di media sosial.

Memberikan selamat kepada keempat negara tersebut, UNESCO menyebutnya sebagai "contoh kerja sama internasional."

"Ini adalah kesempatan untuk merayakan budaya, merayakan keberagaman dan terutama untuk merayakan semua hal yang menyatukan kita," tambahnya.

Selain terbuat dari gandum, couscous juga bisa dibuat menggunakan jagung atau millet yang ditumbuk menjadi semolina. Kemudian digulung menjadi bola-bola kecil, direndam, dan dikukus berulang kali.

Meskipun rasanya hambar, couscous disajikan dengan berbagai makanan lezat lainnya seperti semur pedas, daging, ikan, atau sayuran, yang membuat hidangan tersebut semakin nikmat.

Couscous juga biasa disebut seksu, kusksi, atau kseksu yang merupakan makanan pokok di sejumlah negara, dan kerap kali disamakan dengan nasi atau mi di beberapa negara Asia (ha/rap)/dw.com/id. []

Berita terkait
Mengenal Black Ramen, Kuliner Khas Kota Toyama Jepang
Ramen merupakan nama makanan yang berupa mi atau soba dan menjadi salah satu kuliner khas Jepang. Tetapi, pernah nggak sih, mendengar ramen hitam?
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.