Corona, Pendemo Tuntut Trump Buka Lagi Ekonomi

Presiden AS, Donald Trump mengisyaratkan dukungannya terhadap para pendomo yang menutut pembukaan sektor ekonomi menyusul pandemi corona Covid-19.
Para pengunjuk rasa di Michigan, Amerika Serikat menuntut agar perekonomian dibuka lagi, di tengah masih merebaknya wabah virus corona Covid-19. (Foto: Getty Images|BBC News)

Jakarta - Para pengunjuk rasa kembali ke turun ke jalan-jalan di sejumlah negara bagian di Amerika Serikat (AS), menuntut agar gubernur membuka kembali sektor ekonomi yang ditutup akibat kebijakan lockdown untuk menekan penyebaran virus corona Covid-19. Sementara Presiden Donald Trump mengisyaratkan dukungannya kepada para demonstran.

Pada Minggu, 19 April 2020, para demonstran di Arizona, Colorado, Montana, dan negara bagian Washington turun ke jalan, menyusul aksi yang sama sebelumnya di setengah lusin negara bagian.

Seperti diberitakan dari BBC News, Senin, 20 April 2020, agitasi untuk pelonggaran pembatasan semakin mencuat, meskipun ada risiko penyebaran Covid-19, yang disebabkan pembukaan kembali yang terlalu cepat.

Dukungan Presiden Trump kepada para demonstran berbahaya, sama saja dengan mendorong pembangkangan terhadap undang-undang negara.

Baca Juga: Kematian Terbanyak Akibat Covid-19 adalah AS 

AS menjadi episentrum Covid-19 dengan lebih dari 735 ribu kasus positif dan sekitar 40 ribu kematian. Namun pemerintah AS memperkirakan bahwa wabah telah mencapai puncaknya dan inflasi melambat di beberapa negara bagian.

Di Denver, pengunjuk rasa turun ke ibukota negara bagian untuk berdemonstrasi menentang kebijakan jaga jarak sosial sosial (social distancing). Media setempat melaporkan, puluhan mobil mengepung balaikota, sementara sekitar 200 orang berkumpul di halaman, mengacungkan tanda dan bendera.

Donald TrumpPresiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendengarkan saat rapat dengan eksekutif bidang kesehatan di Cabinet Room Gedung Putih, di Washington, Amerika Serikat, Selasa (14/4/2020). (Foto: Antara/REUTERS/Leah Millis/AWW/djo)

Pada hari Sabtu, aksi unjuk rasa membuat macet jalan-jalan di Annapolis, Maryland. Mereka membunyikan klakson mobil sebagai bentuk protes terhadap tindakan penguncian. Lebih dari 200 orang berkumpul di luar kediaman gubernur Indiana, sementara sekitar 200 orang berkumpul di Austin, Texas.

Gubernur di beberapa negara bagian mulai berdiskusi untuk merencanakan pembukaan kembali di tengah tanda-tanda perlambatan, tetapi yang lain tetap di bawah penguncian yang ketat. Gubernur California Gavin Newsom merupakan pejabat pertama yang mengeluarkan perintah untuk menutup wilayahnya yang merupakan terpadat di AS sejak 19 Maret lalu. Hal yang sama juga dilakukan washington dan Oregon, yang membuat 11,5 juta warga tinggal di rumah sejak 23 Maret.

Kita masih harus memastikan kita telah mampu mengendalikan virus itu, seperti kita semua sangat bersemangat untuk melanjutkan hidup.

Gubernur New York, Andrew Cuomo mengumumkan minggu ini mengenai perpanjangan masa karantina sampai 15 Mei. Berbicara pada pengarahan virus hariannya pada hari Minggu, ia meminta agar warga berhati-hati, di tengah tuntutan agar dibuka kembali. 

"Kita masih harus memastikan kita telah mampu mengendalikan virus itu, seperti kita semua sangat bersemangat untuk melanjutkan hidup. Saya yakin, kita mampu mengatasi semua ini," tutur Cuomo

Gubernur Washington Jay Inslee mengatakan dukungan Presiden Trump kepada para demonstran berbahaya, sama saja dengan mendorong pembangkangan terhadap undang-undang negara. "Presiden Amerika yang mendorong orang-orang untuk melanggar hukum itu tidak dapat dibenarkan," ucapnya kepada kantor berita ABC, Minggu.

Baca Juga: Episentrum Covid-19 Pindah ke Amerika Serikat 

Nancy Pelosi, Ketua DPR yang juga Ketua Partai Demokrat menyebutkan dukungan Trump terhadap para pengunjuk rasa merupakan sebuah bentuk "gangguan". "Faktanya, ia (Trump) belum melakukan pengujian,perawatan, pelacakan kontak dan karantina dengan tepat," katanya kepada ABC.[]

Berita terkait
Corona, Jumlah Kematian di Amerika di Atas 4.000
Jumlah kematian di Amerika Serikat akibat pandemi virus corona Covid-19 mencapai di atas 4.000 orang, meningkat dua kali lipat dari tiga hari lalu.
Chloroquine Jadi Obat Virus Corona di Amerika
Obat anti malaria chloroquine dan hydroxychloroquine disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat jadi obat pasien Corona
Wabah Corona Kini Berkecamuk di Amerika dan Italia
Ketika kasus baru di pusat wabah virus corona (Covid-19) di Wuhan, China, kian sedikit di Italia dan AS justru sebaliknya, kasus melampaui China
0
Beli Migor Pakai PeduliLindugi Dinilai Sulitkan Rakyat
Masyarakat kelas menengah ke bawah dan tidak semua masyarakat mempunyai android. Dia juga mempertanyakan, mengapa orang susah dibikin susah.