Corona Bikin Kualitas Udara Lebih Baik di Yogyakarta

Virus Corona yang membuat warga di rumah menjadikan kualitas udara Kota Yogyakarta jauh lebih baik dalam seminggu terakhir dibanding biasanya.
Suasana Tugu Pal Putih Yogyakarta pada siang hari tampak lengang kendaraan yang melintas. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah).

Yogyakarta - Pandemi wabah virus Corona atau Covid-19 membuat rakyat Indonesia menutup diri di rumah. Warga tidak keluar rumah jika tidak mempunyai kebutuhan mendesak. Hal itu juga menyusul kebijakan pemerintah yang menyarankan #dirumahaja. Tak terkecuali di Kota Yogyakarta.

Kota Gudeg yang biasanya padat kendaraan, dalam seminggu terakhir ini kulitas udara jauh lebih baik. Perubahan kualitas udara yang lebih bersih karena berkurangnya lalu lintas kendaraan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Suyana mengatakan, indeks kualitas udara dari alat berupa Air Quality Monitoring System (AQMS) dalam seminggu terakhir menunjukkan indikator hijau. Artinya kualitas udara di Yogyakarta beberapa hari terkahir ini terbilang bagus. 

"Indeks kualitas udara lebih dari seminggu ini menunjukkan warna hijau yang artinya baik," kata Suyana saat dikonfirmasi wartawan. Rabu, 25 Maret 2020.

Menurut dia, jika diperhatikan dari setiap sudut Kota Yogyakarta, laju lalu lintas di beberapa jalur kota cenderung lengang. Dalam seminggu terakhir, kualitas udara pada indikator hijau terjadi tiap hari. Pada jam-jam yang biasanya ramai kendaraan juga menunjukkan indeks kualitas udara yang baik.

Indeks kualitas udara lebih dari seminggu ini menunjukkan warna hijau yang artinya baik.

Sebelum merabaknya virus Corona, Kota Yogyakarta mengalami grafik perubahan kualitas udara menjadi tidak baik sekitar pukul 06.30-11.00 WIB. Kualitas udara tidak baik akan bertahan hingga pukul 23.00 WIB.

Dengan alat AQMS, tiga per empat Kota Yogyakarta dapat tercover. "Artinya tidak bisa fokus terhadap satu kawasan penghitungannya secara umum. Kalau diakumulasi hasilnya udara lebih baik saat ini," ucapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Agus Arif mengaku terdapat penurunan lalu lintas kendaraan hingga 60 persen di Kota Yogyakarta saat ini. Terlebih kebijakan pemerintah soal sekolah di rumah, kampus-kampus melakukan Study from Home, dan pekerja Work from Home (WFH) sehingga terjadi penurunan lalu lintas kendaraan.

Menurut dia, beberapa titik yang biasa padat kendaraan akhir-akhir ini lebih lengang. "Secara umum tidak terpaku pada satu spot tertentu. Secara umum hanya sekitar 30-40 persen jumlah kendaraan di jalan raya (Kota Yogayakarta) yang masih melintas," kata Agus.

Baca Juga:


Berita terkait
Update Data Positif Corona di Yogyakarta Melonjak
Data orang positif Corona di Yogyakarta melonjak. Data per Rabu 25 Maret 2020 tercatat 18 orang. Tiga di antaranya meninggal dunia.
PSI Yogyakarta Semprot Disinfektan Fasilitas Publik
DPW PSI Yogyakarta menyemprot fasilita publik seperti tempat ibadah, posyandu, kantor polsek.
Pasar Beringharjo Yogyakarta Menangis Gegara Corona
Pasar tradisional terbesar di Yogyakarta, Beringharjo terlihat sepi karena dampak wabah virus Corona.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.