Claudia Emmanuela Santoso Juara The Voice of Germany

Claudia Emmanuela Santoso belia asal Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, menjadi juara pertama The Voice of Germany 2019. Apa rencananya setelah ini?
Claudia Emmanuela Santoso. (Foto: Instagram/@audi_emmanuela)

Jakarta - Claudia Emmanuela Santoso, gadis belia asal Cirebon, Jawa Barat, menjadi juara pertama The Voice of Germany 2019, ajang pencarian bakat menyanyi di Jerman.

Akun Instagram resmi The Voice of Germany mengucapkan selamat untuknya.

"Claudia Manuela San wins the 9th season of the Voice of Germany," tulis @thevoiceofgermany.

Di final The Voice of Germany berlangsung 10 November 2019, Claudia beradu dengan empat finalis lain. Lima peserta membawakan lagu masing-masing yang telah direkam dengan pelatih Alice Merton, Mark Forster, Nico Santos, Rea Garvery, dan Sido.

Rencananya fokus sekolah kembali dan menyelesaikan kegiatan di The Voice of Germany.

Claudia Emmanuela SantosoClaudia Emmanuela Santoso. (Foto: Instagram/@audi_emmanuela)

Hasilnya, Claudia Emmanuela Santoso menang di posisi pertama dengan voting 46,39 persen. Di posisi kedua, Erwin Kintop dengan perolehan suara 17,36 persen. Disusul Lucas Rieger dengan 14,33 persen. Fidi Steinback dengan 12,51 persen. Terakhir posisi kelima, Freschta Akbarzada dengan perolehan suara 9,41 persen.

Claudia tampil dengan Freya Ridings membawakan lagu Castles. Dan pada bagian cover songs, Claudia menghadirkan lagu I Have Nothing dari Whitney Houston.

Sebelum final, pada Selasa, 5 November 2019, Claudia menyampaikan terima kasih atas dukungan warga Indonesia yang berada di Jerman.

Claudia akrab disapa Audi menulis di akun Instagram @audi_emmanuella.

“Terima kasih untuk dukungannya, baik kehadirannya di Studio juga untuk Yth. Bapak Duta Besar Indonesia di Jerman, Bapak Arif Havas Oegroseno dan ibu Sartika Oegroseno, untuk vote dan doanya sehingga Audi bisa tampil lagi di final.

Sebuah kehormatan dan Audi akan berusaha untuk menampilkan yang terbaik. Sampai hari Minggu."

Claudia Emmanuela SantosoClaudia Emmanuela Santoso. (Foto: Instagram/@audi_emmanuela)

Setelah Juara

Claudia Emmanuela Santoso lahir di Cirebon, 27 Oktober 2000. Ia dicatat sejarah sebagai orang Indonesia sekaligus Asia pertama yang berhasil menjuarai The Voice of Germany. Kemenangannya ditayangkan dua televisi nasional Jerman, Prosieben dan Sat.1.

Sebelum mengikuti ajang pencarian bakat di Jerman, Claudia sempat mengkuti ajang lomba menyanyi tingkat anak-anak yaitu Mamamia ditayangkan di Indosiar pada 2014.

Setelah lulus SMA Kristen BPK Penabur di Cirebon, Claudia melanjutkan kuliah di Jerman. Sambil menempuh pendidikan, ia mencari jalan menembus The Voice of Germany. Sesuatu yang ia mimpikan sejak lama.

"Suatu saat saya ada di panggung itu," kata Claudia suatu hari ditirukan ibundanya, Christin Gunawan, dalam wawancara khusus dengan Tagar, Sabtu, 14 September 2019.

Claudia mengatakan hal tersebut saat menonton pertunjukan The Voice of Germany di kanal berbagi video, YouTube.

Ia menjemput mimpi dan berhasil. Namanya kini mendunia.

Tagar menghubungi Christin Gunawan, Senin pagi, 11 November 2019, bertanya apa rencana Claudia setelah juara pertama The Voice of Germany 2019.

"Rencananya fokus sekolah kembali dan menyelesaikan kegiatan dia di The Voice of Germany. Setelah ini akan ada tur kota-kota di Jerman selama satu bulan Desember, promo single Good Bye," tutur Christin.

Selamat Audi. []

Sebelumnya:

Berita terkait
Surat-Surat Ibunda Habibie Ditemukan Tercecer di Jerman
Pedagang itu sudah lama mencari saya karena dia mengenali saya sebagai pengumpul benda-benda filateli asal Indonesia.
Zulkifli Hasan: Habibie Otak Jerman Hati Mekkah
Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengatakan sosok negarawan itu telah pergi meninggalkan luka mendalam.
Clara Yubelia, Usia 19 Tahun Jadi Sarjana Bahasa Jerman
Clara Yubilea Sidharta akrab disapa Lala, anak berkebutuhan khusus pada usia 19 tahun jadi Sarjana Bahasa Jerman. Ia sempat dikira anak nakal.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi