Cinta Laura Jadi Duta Anti-Kekerasan, Kak Seto Heran

Cinta Laura jadi Duta Anti Kekerasan Perempuan dan Anak, Kak Seto heran.
Cinta Laura Kiehl berfoto bersama dengan perwakilan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) setelah dilantik menjadi Duta Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, Senin (29/7/2019) (Foto: Antara/Pamela Sakina)

Jakarta - Psikolog anak Seto Mulyadi atau Kak Seto mengaku heran dengan keputusan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) yang mendapuk Cinta Laura Kiehl menjadi Duta Anti-Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.

Bukan tanpa alasan bagi pria yang lekat dengan ketokohan 'Si Komo' itu mempertanyakan keputusan Yohana Yembise memilih dara blasteran Indonesia-Inggris ini sebagai Duta. 

Aspek gaya hidup yang menurut dia patut dipertimbangkan. Selain itu, Seto mencurigai, pengangkatan Cinta Laura sebagai Duta tidak melibatkan peran serta masyarakat. 

"Apakah itu hasil kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak secara institusi atau lebih sebagai penunjukan berbasis selera individu per individu di KPPPA?" kata Seto, Selasa, 30 Juli 2019.

Hal senada dikatakan psikolog forensik Reza Indragiri Amriel. Reza ingat betul foto vulgar Cinta Laura sempat beredar di media sosial. Hal ini yang menurutnya membuat penunjukan tersebut menuai pro dan kontra. 

Sebagai Duta, Cinta Laura berkomitmen untuk memperbaiki diri sehingga dapat meningkatkan kesadaran korban kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Menteri KPPPA Yohana Yembise mengungkapkan alasannya soal penunjukan Cinta Laura menjadi Duta. Yohana menilai karena Cinta pernah menjadi korban dating violence yang dilakukan mantan kekasihnya, Frank Garcia, di New York, Amerika Serikat.

Mengenai polemik yang kadung mengakar di masyarakat. Yohana menjawab, Cinta akan merubah image-nya agar segala perbuatannya patut dicontoh dan menjadi nilai baik bagi masyarakat.

"Hal tersebut merupakan salah satu pertimbangan mengapa CLK (Cinta Laura Kiehl) dipilih sebagai Duta Anti Kekerasan. Sebagai Duta, CLK berkomitmen untuk memperbaiki diri sehingga dapat meningkatkan kesadaran korban kekerasan dan masyarakat terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak," ujar Yohana di Jakarta, pada Selasa, 30 Juli 2019.

Alasan lainnya, lanjut Yohana, karena wanita lulusan Colombia University itu dianggap gencar mengkampanyekan gerakan stop kekerasan kepada perempuan dan anak

KPPPA berharap betul pemeran film 'Oh Baby' ini dapat menjadi corong kampanye program anti-kekerasan terhadap perempuan dan anak, agar lebih gencar dilakukan dilakukan. Yohana menilai, cibiran masyarakat terhadap keputusannya, karena Cinta Laura dinilai belum memberi perhatian maksimal terhadap isu gender.

"Oleh karena itu, jangan menghakimi pilihan CLK sebagai korban dalam ranah privatnya, seperti cara ia berpacaran. Namun seharusnya kita dapat mengangkat value beliau, bagaimana ia bisa bangkit dari keterpurukan setelah menjadi korban," kata Yohana.

Secara terpisah, Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak Pribudiarta Nur Sitepu mengatakan, sosok Cinta Laura yang sangat populer sebagai publik figur ia anggap bisa menyadarkan banyak orang agar tergerak menekan angka kekerasan pada perempuan dan anak di Indonesia.

"Kami menilai bahwa Cinta Laura berhasil survive dan nantinya kita harapkan Cinta Laura juga mendorong atau menyosialisasikan agar anak-anak muda terutama karena prevalensi kekerasan terhadap anak-anak cukup tinggi yaitu 66 persen dari seluruh total jumlah anak itu mengalami kekerasan," tutur Nur Sitepu.[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.