Jakarta - China baru saja menyelenggarakan layanan generasi kelima atau 5G. Penyelenggaranya adalah China Mobile, China Unicom, dan China Telecom. Mereka secara resmi meluncurkan layanan 5G, Jumat, 1 November 2019.
Baru saja menyelenggarakan 5G, China secara resmi sudah memulai riset untuk jaringan 6G untuk mendukung inovasi terkini di jaringan nirkabel meskipun saat ini belum banyak negara yang mengadopsi jaringan 5G.
Reuters melansir Science and Technology Daily, yang diterbitkan oleh Kementerian Sains dan Teknologi China, pemerintah China dan sejumlah lembaga riset bertemu saat ini untuk membicarakan penelitian 6G dan grup pengembangan. Demikian dikutip dari Antara, Jumat, 8 November 2019.
Kabar rencana riset 6G ini muncul beberapa hari setelah tiga operator seluler di China menyelenggarakan layanan 5G untuk lingkup nasional.
Semula China berencana menggelar internet ulta-cepat 5G pada 2020, tapi dipercepat setelah hubungan dengan Amerika Serikat memanas.
Negara maju di dunia berlomba-lomba mengeluarkan jaringan 5G, yang diyakini 20 kali lebih cepat dari jaringan 4G dan berfungsi untuk teknologi otonom seperti mobil swakemudi.
Korea Selatan mengadopsi jaringan 5G untuk konsumen tahun ini mendahului China dan AS.
Jaringan 5G juga menjadi salah satu pemicu konflik antara AS dengan China pertengahan tahun ini.
Huawei Technologies, salah satu perusahaan besar penyedia infrastruktur jaringan, turut memiliki portofolio untuk menyediakan 5G di berbagai tempat.
Pemerintah AS mencurigai Huawei digunakan sebagai mata-mata oleh pemerintah China. Mereka melarang perusahaan AS untuk berdagang dengan sejumlah perusahaan China.
AS dikabarkan berusaha meyakinkan negara yang bersekutu dengan mereka untuk tidak menggunakan 5G dari Huawei. []