Jakarta - Pemerintah China mengimbau warganya tidak berkunjung ke Australia demi menghindari diskriminasi dan kekerasan rasial terkait pandemik virus corona Covid-19.
"Akhir-akhir ini ada kekhawatiran mengenai peningkatan tindak diskriminasi dan kekerasan rasial terhadap orang China dan Asia di Australia, akibat dampak pandemik Covid-19," kata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China dalam satu pernyataan, Jumat, 5 Juni 2020, yang dikutip dari Antara.
Namun, pernyataan pemerintah itu tidak memberi contoh secara spesifik tentang diskriminasi dan kekerasan yang dimaksud.
Akan tetapi, Australia menolak tuduhan itu dengan mengatakan bahwa tuduhan-tuduhan itu tidak berdasarkan kenyataan.
"Penolakan kami atas klaim-klaim ini, yang dibuat secara semu oleh para pejabat China sebelumnya, diketahui mereka," kata Menteri Perdagangan Austalia Simon Birmingham.
Orang-orang Asia menghadapi perundungan di berbagai negara sejak wabah virus corona merebak pada akhir tahun lalu.
China sebelumnya mengeluarkan satu peringatan perjalanan wisata ke Amerika Serikat (AS) setelah beberapa warganya mengatakan mereka diperlakukan buruk terkait dengan wabah itu.
Hubungan Australia dan China, mitra dagang terpentingnya, memburuk beberapa tahun belakangan di tengah tuduhan bahwa China sedang mencampuri urusan Australia.
Australia adalah tujuan favorit bagi turis dan pelajar China, juga khawatir China sedang mencari pengaruh tidak selayaknya di kawasan Pasifik.
Hubungan di antara keduanya beberapa pekan belakangan ini mengalami ketegangan sejak Australia menyerukan penyelidikan internasional atas asal-usul Covid-19.
Pada bulan lalu, China memberlakukan tarif impor pada gandum Australia dan menghalangi impor daging sapi dari beberapa sumber Australia.[]