China dan Amerika Akan Bentuk Kelompok Kerja Iklim

Setelah perundingan intensif dua hari Melu Blinken mengatakan terlepas dari perbedaan, ada hal-hal di mana kepentingan kedua negara bersinggungan
Seorang perempuan pakai masker duduk dekat layar yang menampilkan gambar bendera China dan AS di Forum Lanting mengenai hubungan AS-China, di Beijing, 22 Februari 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Setelah perundingan intensif dua hari dengan mitranya dari China, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mengatakan terlepas dari perbedaan, ada hal-hal di mana kepentingan kedua negara bersinggungan. Pada Sabtu, 20 Maret 2021, China juga mengakuinya, menandai adanya kemajuan dalam hubungan kedua negara itu. China dan AS akan bentuk kelompok kerja iklim.

Di masa pemerintahan Presiden Joe Biden, AS kembali masuk ke pakta Perjanjian Iklim Paris. Sebelumnya, pada tahun 2017, Presiden Donald Trump mengumumkan Amerika akan keluar dari pakta itu, demi "kepentingan ekonomi" Amerika. Biden menunjuk mantan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, sebagai utusan khusus presiden urusan iklim.

Dari Anchorage, Alaska, AS, tempat pertemuan pejabat tinggi AS dan China, Kantor Berita resmi China, Xinhua, mengatakan China dan AS akan membentuk kelompok kerja mengenai perubahan iklim.

ktt as chinaIni adalah pertemuan langsung tingkat tinggi pertama antara pemerintahan AS yang baru dan China di Anchorage, Alaska, AS, 18 Maret 2021 (Foto: bbc.com/indonesia – Reuters)

Namun, Xinhua tidak merincikan tentang kelompok kerja iklim itu, tapi mengatakan AS dan China membahas perubahan kebijakan perjalanan dan visa terkait Covid-19 dan vaksinasi masing-masing diplomat. Kantor berita itu melaporkan kedua pihak juga sepakat untuk membahas "misi diplomatik dan konsuler" dan visa jurnalis.

Pada Juli lalu, Menteri Luar Negeri AS, ketika itu Mike Pompeo, memerintahkan Konsulat China di Houston ditutup, karena masalah terkait hak atas kekayaan intelektual AS. China sangat keberatan dan kemudian menutup konsulat AS di Chengdu.

Perselisihan mengenai jurnalis dimulai Februari lalu. Kemudian kedua negara mengusir beberapa jurnalis masing-masing dan mengurangi masa berlakunya visa mereka menjadi tiga bulan, meskipun bisa diperbarui.

Seorang pejabat senior AS, yang berbicara dengan syarat identitasnya dirahasiakan pada Sabtu, 20 Maret 2021, mengatakan meskipun tidak ada perjanjian formal mengenai adanya perundingan baru, ada area "dalam hubungan diplomatik dimana kami mungkin bisa mengeksplorasi" kepentingan bersama (vm/ft/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Pejabat Tinggi Amerika dan China Perang Mulut di Alaska
Pejabat AS dan China saling bertukar teguran keras dalam pembicaraan tingkat tinggi pertama di Anchorage, Alaska
Perusahaan China yang Masuk Daftar Hitam Akan Gugat Amerika
Perusahaan-perusahaan China yang jadi target pelarangan investasi oleh mantan Presiden Donald Trump sedang pertimbangkan gugat pemerintah Amerika
Amerika Sebut 5 Perusahaan China Mengancam Keamanan Nasional
Lima perusahaan China sebagai ancaman terhadap keamanan nasional di bawah UU 2019 yang bertujuan melindungi jaringan komunikasi AS