China Bantah Puing-puing Antariksa Berasal dari Pesawatnya

Pemerintah China, 29 Desember 2021, membantah tuduhan bahwa ancaman yang ditimbulkan puing-puing antariksa yang berasal dari pesawatnya
Pengunjung duduk di samping model stasiun ruang angkasa Tiangong-1 China di Pameran Penerbangan dan Dirgantara Internasional China ke-8 di Zhuhai di Provinsi Guangdong, China selatan (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Pemerintah China, 29 Desember 2021, membantah tuduhan bahwa ancaman yang ditimbulkan puing-puing antariksa yang berasal dari pesawatnya sebagai tanggapan atas keluhannya sendiri bahwa satelit yang diluncurkan SpaceX milik Elon Musk hampir menabrak stasiun antariksa Tiangong milik China.

Tiangong melakukan "manuver yang menghindar" untuk "mencegah potensi tabrakan" dengan satelit Starlink yang diluncurkan Space Exploration Technologies Corp. pada Juli dan Oktober 2021, kata pemerintah dalam sebuah pengaduan tertanggal 6 Desember 2021 kepada Komite PBB tentang Penggunaan Antariksa secara Damai.

Space XRoket SpaceX Falcon 9, dengan kapsul Crew Dragon perusahaan terpasang, berada di landasan peluncuran di Launch Complex 39A Jumat, 13 November 2020, di Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida. Empat astronot akan terbang dengan SpaceX Crew -1 misi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dijadwalkan untuk diluncurkan pada 14 November 2020 (Foto: AP Photo/Chris O\'Meara)

Sejumlah ahli menyarankan agar insiden tersebut dapat mendorong komunitas internasional agar memperbarui Perjanjian Antariksa yang ada, sementara beberapa lainnya menganggap puing-puing antariksa yang dihasilkan oleh China sebagai risiko.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, menolak kritik tersebut, menyebutnya sebagai "distorsi aktivitas antariksa normal China dan upaya untuk mengalihkan perhatian internasional."

Komentar itu "mengecilkan fakta bahwa keamanan stasiun antariksa dan astronot China terancam, sekaligus membesar-besarkan ancaman akibat puing-puing antariksa China," Zhao menjelaskan.

Zhao juga membantah laporan yang mengutip anggota awak maskapai yang tidak disebutkan namanya bahwa China melarang masuknya penerbangan Delta Air Lines dengan tujuan Shanghai yang terpaksa mengubah arah perjalanannya.

Sebuah pesawat jet Airbus 321 milik Delta AirlinesSebuah pesawat jet Airbus 321 milik Delta Airlines di Bandara Internasional Aruba Reina Beatrix, 25 Juni 2018 (Foto: voaindonesia.com - Daniel SLIM/AFP)

Delta, 27 Desember 2021, menyatakan persyaratan kebersihan baru terkait pandemi di bandara Shanghai merupakan penyebab di balik perintah pengubahan penerbangannya dari Seattle ketika sedang terbang.

Tidak jelas apa aturan yang diberlakukan dan faktor yang mendorong perubahan itu, akan tetapi hal itu terjadi ketika China memperketat pembatasan perjalanan dan sedang menghadapi perebakan Covid-19 yang semakin besar di Kota Xi'an dan menjelang Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing dalam enam minggu mendatang (mg/jm)/voaindonesia.com. []

Roket China Mungkin Akan Jatuh ke Bumi Akhir Pekan Ini

China Bangun Stasiun Luar Angkasa pada 2021

Satelit dan Stasiun Luar Angkasa China Jatuh di Pasifik

Wisata Antariksa Mulai 2020, Tarif Rp 3,52 Miliar

Berita terkait
China Remehkan Prediksi Roket Jatuh Tanpa Kendali ke Bumi
Bagian besar dari roket milik China diperkirakan akan meluncur tanpa kendali memasuki atmosfer Bumi pada akhir pekan minggu pertama Mei 2021
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.