Charta Politica: Yang Terbukti Menyesatkan Publik, Ya Prabowo dan Timnya

Soal hasil survei lembaga survei di Indonesia disebut Prabowo kuno dan bohong.
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berpidato di depan pendukungnya di Istana Kesultanan Kadriah Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (17/3/2019). Dalam kesempatan tersebut Prabowo Subianto menerima penganugerahan gelar Datok Sri Setia Negara dari Kesultanan Kadriah Pontianak. (Foto: Antara/HS Putra)

Jakarta, (Tagar 25/3/2019) - Direktur Eksekutif lembaga survei Charta Politica Yunarto Wijaya menjawab sindiran calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto terkait pekerjaan lembaga survei di Indonesia kuno, karena hasil survei hanya pesanan kelompok tertentu sehingga banyak bohongnya.

Menurutnya, yang justru melakukan kebohongan adalah capres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan timnya. Terbukti saat Pilpres 2014, klaim dari hasil quick count 'lembaga survei versi Prabowo' dan timnya bohong.

"Yang jelas terbukti pernah melakukan penyesatan informasi kepada publik itu, ya Prabowo dan timnya di 2014, ketika mengklaim dirinya menang lewat hasil quick count, yang belakangan terbukti melakukan kebohongan," beber Yunarto kepada Tagar News, Senin (25/3).

Menilik peristiwa yang terjadi pada Prabowo di Pilpres 2014 tersebut, maka tak heran menurutnya hasil quick count dari 'lembaga survei versi Prabowo' kemungkinan membuat Prabowo trauma. Sehingga, ia tak bisa lagi percaya pada lembaga survei, di samping kemungkinan lain.

"Jadi menurut saya, Prabowo sepertinya lupa bercermin pada sejarah, atau kemungkinan lain, ini adalah trauma beliau karena merasa dibohongi oleh hasil quick count 2014," jelas dia.

Padahal, menurut Mas Toto, sapaan akrabnya, tidak bisa kemudian klaim hasil satu lembaga survei menggeneralisasi semua hasil riset. Apalagi, semua hasil riset ilmiah yang dilakukan oleh lembaga-lembaga survei resmi sudah dipertanggung jawabkan.

"Masalahnya adalah tidak bisa beliau kemudian menggeneralisasi hal tersebut kepada semua hasil riset ilmiah yang dilakukan oleh lembaga-lembaga lain," tandasnya.

Sebelumnya Prabowo Subianto mengaku tidak percaya dengan lembaga survei di Indonesia. Menurut Ketum Partai Gerindra tersebut, pekerjaan lembaga survei hanya pesanan kelompok tertentu sehingga banyak bohongnya.

Prabowo juga menyatakan pekerjaan orang-orang di lembaga survei itu adalah pekerjaan yang kuno karena lagi-lagi lembaga survei menurutnya banyak bohongnya.

"Di mana-mana saya keliling, sudah capek dengan pencitraan, dengan lembaga survei yang akal-akalan. Yang banyak bohong. Sesuai pesanan habis itu sudah dibayar oleh kelompok ini dia ke kelompok yang satu lagi minta bayaran," ujar Parabowo saat melakukan kampanye akbar di Lapangan Karebosi Makassar, Minggu (24/3).

Baca juga: 

Berita terkait
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi