Cerita Klub Motor Gede Satudarah Asal Maluku di Eropa

Satudarah Motor Cycle (MC) merupakan sebuah komunitas motor yang berdiri di Belanda pada 1990 oleh tujuh pemuda Maluku.
Ilustrasi Satudarah (Foto: Wikimedia Commons)

Jakarta - Satudarah Motor Cycle (MC) merupakan sebuah komunitas motor yang berdiri di Belanda pada 1990 oleh tujuh pemuda Maluku yang tinggal sejak kecil di negeri kincir angin. 

Club motor ini didirikan atas dasar penolakan yang diterima saat mencoba masuk menjadi anggota salah satu club motor ternama di Belanda karena alasan jenis kulit.

Setelah 22 tahun telah mendapatkan nama besar di Eropa, pada Agustus 2012 Satudarah MC akhirnya didirikan di negara asal tujuh pendirinya, Indonesia. Peresmiannya langsung dihadiri salah satu dari pendiri dari Belanda.

Selain itu, geng motor ini telah melebarkan sayapnya hingga ke Kanada, Malaysia, Singapura, Thailand, Curacao, Maroko, Suriname, Swiss, Turki.

Anggota Satudarah MC kini tersebar di sejumlah kota besar di Indonesia, mulai dari Jakarta, Bali, hingga Maluku, di mana 30 persennya berasal dari suku berbeda seperti Aceh, Padang, Jawa, Chinese hingga Suku Batak.

Untuk menjadi anggota Satudarah harus melewati seleksi yang kuat, memiliki mental pejuang dan solidaritas tinggi.

Satudarah yang dalam lambangnya menunjukkan wajah lelaki berkulit hitam dan putih saling bertolak belakang itu sebagai bentuk diskriminasi yang kerap didapatkan orang Maluku. Di Belanda, orang Maluku kerap dinomorduakan dalam segala hal.

Geng motor Satudarah cukup disegani oleh warga Eropa layaknya geng Amerika ada Hells Angel yang disegani di Amerika Serikat. Pada awalnya, sebagian besar anggota geng motor ini terdiri dari warga Maluku atau keturunan yang berada di sana. 

Namun, lambat laun jumlah anggotanya terus bertambah baik dari orang Belanda ataupun pendatang yang berada di negara tersebut. 

Satudarah menjelma sebagai geng motor berbahaya. Pada November 2011, jalanan Amsterdam mereka jadikan medan pertempuran dengan geng motor lain. Masalah ini dipicu oleh Hells Angel yang mencoba merebut wilayah kekuasaan Satudarah.

Slogan Lawamena Haullla Hiti-Hiti Hala-Hala yang berarti maju terus pantang mundur, apa yang ada di depan jangan mundur dipegang teguh oleh anggotanya. Alhasil, semboyan ini sukses menyatukan kesolidan mereka.

Meski dibentuk di Belanda, Satudarah tetap berpedoman pada nilai-nilai budaya Maluku. Dalam hati setiap anggota, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan harga mati.

Cinta Maluku

Pada 2015, Satudarah membuat film dokumenter OneBlood, dalam rekamannya nampak klub itu masih kuat mempertahankan tradisi Maluku, yakni tarian perang adat, musik, dan bahasa kental nuansa Maluku dalam kehidupan klub tersebut. 

Kendati tidak semua anggota berasal dari Maluku, mereka menikmati dan menjalankan seremonial yang selalu dilakukan itu.

SatudarahSatudarah (Foto: Youtube/Michael Knight)

Satudarah merupakan falsafah yang telah berkembang sejak dahulu oleh nenek moyang orang Maluku dan menjadi warisan hingga saat ini. 

Sehingga tidak mengherankan jika dimanapun berada orang Maluku selalu kuat dalam ikatan kekeluargaan, meski memiliki identitas berbeda seperti agama, kewarganegaraan, asal pulau, hingga status ekonomi, semangat Gandong digunakan untuk merekatkan kekeluargaan di tengah perbedaan bahkan bisa mendamaikan permusuhan.

Pada 30 Oktober 2014 Geng Satudarah pernah pulang kampung ke Maluku yang disambut antusias oleh seluruh masyarakat dan tokoh Maluku. []

Berita terkait
Spesifikasi Moge UAS Harley-Davidson Sportster 1200
UAS menguggah video ketika dia sedang mengendarai motor gede Harley-Davidson berwarna hitam.
Lima Fakta Stuntman Jokowi saat Naik Moge
Lima fakta stuntman Jokowi saat naik moge. Nomor empat sungguh bikin terharu. Ia seorang family man.
Gaya Hidup Wah Hamzah Mamba, Pakai Moge Keliling Eropa
Kepolisian Daerah Sulsel telah menyita beberapa aset dari CEO Abu Tours Hamzah Mamba, di antaranya 5 kendaraan roda empat dan satu kendaraan roda dua (motor gede).
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.