Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memiliki cerita saat gagal tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebelum menjadi pejabat negara. Khofifah bercerita kepada seluruh peserta bahwa dirinya pernah melamar CPNS di salah satu formasi di BKKBN Surabaya.
“Dulu saya juga pernah mengikuti seleksi tes CPNS. Saya melamar CPNS menjadi pegawai BKKBN di Kota Surabaya,” ungkap Khofifah saat meninjau lokasi Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di Graha Unesa Surabaya, Senin 10 Februari 2020.
Tujuh tahun berikutnya Allah memberi takdir lain. Saya ditakdirkan menjadi Kepala BKKBN yang menangani BKKBN se Indonesia
Keinginan untuk menjadi abdi negara di BKKBN harus pupus karena Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu dinyatakan tidak lulus. Seiring perkembangan zaman, tuhan berkehendak lain. Tujuh tahun berikutnya, Khofifah akhirnya ditunjuk sebagai Kepala BKKBN pusat.
"Tujuh tahun berikutnya Allah memberi takdir lain. Saya ditakdirkan menjadi Kepala BKKBN yang menangani BKKBN se Indonesia," tuturnya.
Khofifah pernah tercatat sebagai Kepala BKKBN tahun 1999-2001, sewaktu ia menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan di era Presiden Abdulrahman Wahid.
Perjalanan hidup Khofifah ini bisa dijadikan semangat agar peserta SKD yang tidak lulus tidak berkecil hati. Para peserta CPNS sebaiknya menyerahkan semuanya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Jadi harapan kami kalian semua sukses. Di manapun itu mendedikasikan energi positif yang kalian punya untuk membangun negeri ini," pinta mantan Menteri Sosial ini.
Khofifah meminta kepada CPNS agar mampu memberikan yang terbaik saat menjawab soal SKD. Dengan begitu, CPNS yang lolos tes dapat menjadi bagian orang-orang yang terbaik di Pemprov Jawa Timur. Para abdi negara harus siap memberikan bakti dan layanan untuk masyarakat Jawa Timur.
"Anda semua menjadi penentu masa depan Jawa Timur. Mudah-mudahan lulus dan menjadi bagian dari squadron Pemprov Jawa Timur," harapnya.
Dalam CPNS tahun ini terdapat 54.600 peserta. Sementara formasi yang disediakan ada1.817.Dari jumlah formasi yang disediakan ada sebanyak 36 posisi untuk difabel dan 260 formasi untuk cumlaude. Sedangkan dari pelamar yang lolos seleksi administrasi, ada sebanyak 47 orang dari difabel yang ikut tes SKD. []