Cerita Gubernur Jateng Ketika Diejek Sutopo

Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo menceritakan kisahnya bersama teman baik yang juga humas BNPB, almarhum Sutopo Purwonugroho.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melepas Kapusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho ke peristirahatan terakhir di Boyolali, Senin, 8 Juli 2019. (Foto: Humas Pemprov Jateng)

Jawa tengah - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, ikut mengantarkan jenazah Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwonugroho, ke peristirahatan terakhir di Boyolali. Jenazah Sutopo telah tiba di Kota Susu tersebut pada Senin, 8 Juli 2019, dari  China.

Selanjutnya, sosok yang dikenal sangat ramah kepada media tersebut dimakamkan di pemakaman yang berjarak tidak jauh dari rumahnya di Pemakaman Umum Sasonolayu, Siswodipuran, Boyolali Jawa Tengah. Banyak kenangan sangat berkesan, yang pernah dirasakan oleh Ganjar Pranowo.

Salah satu yang sangat diingatnya adalah ketika Sutopo mengejek Ganjar, ketika kuliah dulu. Keduanya merupakan sama-sama alumni Universitas Gadjah Mada. Hanya saja, Sutopo lebih cepat lulus dibandingkan dengan orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut.

Sutopo pernah ngevlog bersama Ganjar, usai acara Mata Najwa di Boyolali. Vlog tersebut berisi pernyataan Sutopo.

Artikel terkait: Sutopo Purwo Nugroho, Sang Pejuang Bencana Tutup Usia

“Saya kenal beliau dengan baik, dan beliau betul-betul merakyat. Sejak di UGM pun merakyat, dan sampai sayangnya kepada UGM, waktu itu kuliah delapan tahun, saya kuliah 4,5 tahun,” kata Sutopo. Ia kemudian menuliskan di akun Twitter pribadnya @Sutopo_PN pada 24 Februari silam.

Menurut Ganjar, Sutopo merupakan penginformasi terbaik mengenai kebencanaan, dan langkah-langkah penanggulangan pasca bencana. Sutopo juga mahir dalam mengemas kalimat agar masyarakat memahami soal kebencanaan. Hal ini membutuhkan kecerdasan khusus.

“Sangat luar biasa, menderita sakit, tapi tidak meninggalkan pekerjaannya. Saya turut berbela sungkawa,” kata Ganjar.

Sosok Sutopo, kata dia, merupakan seorang aparatur sipil negara (ASN) yang profesonalitasnya sangat teruji dalam mengabdikan diri kepada bangsa dan negara. Ini bisa menjadi contoh ASN lainnya dalam menjalankan kewajibannya sebagai abdi negara.

“Sangat langka. Komitmennya sungguh-sungguh. Dalam menghadapi sakit, Sutopo orang yang sangat tabah,” ujarnya.

Ganjar percaya, keluarga yang ditinggalkan bisa menerima dengan ikhlas atas  meninggalnya almarhum dikarenakan sakit. Dalam takziah tersebut dirinya mengobrol dengan anaknya, Muhammad Ivanka Rizaldy Nugroho dan Muhammad Aufa Wikantyasa Nugroho di rumah duka.

Anak Sutopo berbisik kepada saya, “bapak sekarang tidak sakit lagi,” ungkap Ganjar. []

Artikel terkait: Ahli Bencana Sutopo Telah Berpulang

Berita terkait
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina