CEO Bukalapak Disebut Akan Jadi Menteri Pariwisata

Wasisto sebut CEO Bukalapak pantas jadi menteri pariwisata di periode kedua Jokowi.
Achmad Zaky pendiri dan CEO Bukalapak (tengah) saat Bukalapak ulang tahun ke-9 dihadiri Presiden Joko Widodo. (Foto: Instagram/Achmad Zaky)

Jakarta - Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati menyebut CEO Bukalapak Achmad Zaky mempunyai kemampuan untuk menjadi Menteri Pariwisata di kabinet kerja Presiden Joko Widodo periode kedua. 

Hal itu diungkapkan Wasisto menanggapi pernyataan Jokowi yang akan memilih sejumlah menteri berusia 20 tahunan, ketika disahkan kembali menjadi presiden masa bakti 2019-2024.

"Saya pikir CEO Bukalapak lebih cocok Menteri Pariwisata," kata Wasisto kepada Tagar, Selasa, 18 Juni 2019. 

Dia memandang CEO Bukalapak pantas jadi Menteri Pariwisata bukan tanpa alasan. Wasisto menilai Achmad Zaky mampu mengemban posisi itu dengan baik. 

"Ya karena memiliki pengetahuan teknis untuk mengembangkan industri kreatif dalam pariwisata," ucap dia. 

Dia mengatakan, CEO Bukalapak mampu mengembangkan sektor pariwisata lewat industri kreatif dan teknologi

Ahmad Zaky memiliki karakter memajukan pariwisata ke arah yang lebih baik hingga terpandang di dunia internasional. 

"Pertama, karena sektor pariwisata itu bisa memaksimalkan lewat industri kreatif dan teknologi. Peran anak muda jadi sentral dalam konteks itu. Kedua, promosi pariwisata memang lebih cocok digerakkan anak muda karena secara psikis, mereka banyak ide dan lebih dinamis melihat pasar," ujarnya.

Menurut dia, visi dan misi Jokowi dalam menjalankan pembangunan Indonesia ke depannya bisa terlaksana. Apalagi pria asal Solo itu memiliki program Revolusi Industri 4.0, yang sempat digaungkan ketika debat calon presiden dan wakil presiden 2019 lalu. 

Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio memiliki pandangan yang berbeda dengan Wasisto. 

Menurut Hendri, CEO Bukalapak belum cocok menjabat dalam posisi menteri di kabinet kerja Jokowi. 

"Setaraf-taraf itu menurut saya terlalu cepat jadi menteri," tutur Hendri kepada Tagar saat dihubungi via telepon. 

Dia menilai anak muda seperti CEO Bukalapak belum memiliki kapasitas dan kapabilitas menjalankan program kerja dalam posisi jabatannya sebagai menteri. Karena melihat pekerjaan yang digeluti Zaky sekarang ini belum banyak membuahkan hasil yang signifikan.

"Emangnya mereka (CEO Bukalapak) udah untung. Coba di cek lagi. Emang bukalapak beruntung gak, belum kan," ujarnya. 

Kata dia, semua masyarakat tidak terburu-buru menyimpulkan pernyataan Jokowi akan memilih menteri-menterinya yang memiliki usia muda. Sebagai masyarakat, seharusnya memahami dimensi muda yang dimaksudkan oleh Jokowi tersebut. 

"Maksud saya terlalu buru-buru. Saya juga gak mau ngomongin siapa nya yang cocok jadi menteri. Sekarang dimensi mudanya Jokowi ini bagaimana. Apakah umur sekitar 20 hingga 30 atau berapa umurnya. Apakah dimensi muda yang dimaksud Jokowi itu adalah umur, atau pengalaman atau apa gitu, kan beda-beda," katanya. 

Baca juga:


Berita terkait
0
PKS Akan Ajukan Uji Materi PT 20%, Ridwan Darmawan: Pasti Ditolak MK
Praktisi Hukum Ridwan Darmawan mengatakan bahwa haqqul yaqiin gugatan tersebut akan di tolak oleh Mahkamah Konstitusi.