CEO Bukalapak Akui Nyadur Data dari Wikipedia

Zaky belum mendapatkan data terbaru terkait budget R&D (research and development).
Pendiri dan CEO Bukalapak, Achmad Zaky. (Foto: Tagar/Eno Suratno Wongsodimedjo)

Jakarta, (Tagar 16/2/2019) - CEO Bukalapak Achmad Zaky mengaku mengambil data dari Wikipedia, ketika melontarkan kicauan budget R&D (research and development) di twitter pribadinya @acmadzaky. Pasalnya, Zaky belum mendapatkan data terbaru terkait budget R&D (research and development).

"Datanya kan Wikipedia. Tapi saya pikir semangatnya. Saya belum dapat data update terbaru," tuturnya di Istana Merdeka, Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Sabtu (16/2).

Zaky sendiri meminta untuk dimaklumi atas apa yang telah dikicaukannya. Karena, menurutnya itu merupakan bentuk semangat dari anak muda pelaku industri. 

"Tolong teman wartawan diambil semangatnya. Saya anak muda pelaku industri fokus ke SDM yang berkualitas dengan riset dan teknologi," bebernya.

Zaky khawatir, budget R&D (research and development) yang rendah akan mempengaruhi perang harga kedepannya.

"Karena perang ke depan bukan dengan manusia. Tapi pinter-pinteran. Kalau tidak fokus di riset kita akan perang harga," jelasnya.

Sebelumnya, Zaky melontarkan omong kosong Industri 4.0 jika bujet R&D Indonesia masih jauh dibanding negara lain. Dalam kicauannya, ia juga menuliskan terkait presiden baru.

"Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD) 1. US 511B 2. China 451 B 3. Jepang 165B 4. Jerman 118B 5. Korea 91B 11. Taiwan 33B 14. Australia 23B 24 Malaysia 10B 25. Spore 10B 43. Indonesia 2B. Mudah2an presiden baru bisa naikin," tulis Zaky dalam kicauannya yang sudah dihapus. []

Baca juga: 

Berita terkait
0
Kesengsaraan dalam Kehidupan Pekerja Migran di Arab Saudi
Puluhan ribu migran Ethiopia proses dideportasi dari Arab Saudi, mereka cerita tentang penahanan berbulan-bulan dalam kondisi menyedihkan