Jakarta - Pendiri dan mantan CEO Gojek Nadiem Makarim telah resmi menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim setelah dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu, 23 Oktober 2019.
Kehadiran Nadiem menjadi menteri Jokowi menimbulkan kekhawatiran salah satu driver Gojek bernama Amrizal (35). Dia merasa cemas mundurnya Nadiem dari Gojek akan mengubah kebijakan manajemen karena dikelola orang yang berbeda.
"Mungkin dia (Nadiem) tidak mundur dari Gojek, dia tetap pendiri dan pemilik Gojek. Tapi diserahkan kepada orang lain saja untuk mengelola," ujarnya kepada Tagar, Rabu, 23 Oktober 2019.
Atas hal itu, Amrizal merasa khawatir jika Gojek ditangani orang selain Nadiem. Menurut dia, karena ditangani bukan oleh Nadiem, mungkin nanti akan ada perubahan pola manajemen.
"Kan kalau beda orang takutnya manajemennya berubah, atau mungkin (Gojek) akan dibawa lebih ke bisnis" ujar pria asal Bukit Tinggi ini.
Dia menuturkan kecemasan ini juga tentang kesejahteraan driver apabila Nadiem tidak lagi di Gojek. Misalnya, soal potongan yang banyak masuk ke perusahaan sehingga tidak menguntungkan pengemudi.
"Takut aja sih, kalau misalnya tarif tetap tinggi, tapi lebih banyak yang masuk ke perusahaan di banding ke kita, ke sopir," ujarnya.
Sopir Gojek lainnya, Soes Indra Bayu mengaku kaget mendengar nama Nadiem Makarim disebut-sebut menjadi menteri Jokowi.
"Jujur saya kaget," kata Bayu.
Chaeruddin, driver Gojek ini tidak peduli kalau pendiri Gojek itu menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
"Enggak tahu ya," ujar Chaeruddin.
Dahlan (45), sopir Gojek lainnya hiruk-pikuk Nadiem Makarim menjadi menteri ditanggapi biasa saja oleh pria yang sudah setahun berprofesi sebagai ojek online ini.
"Biasa saja enggak ada yang istimewa. Yang penting tidak merugikan driver. Kita bisa narik dengan tenang, tarif jangan diturunkan. Jadinya kita enak, tenang cari penumpang," kata Dahlan.