Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta PT Kahatex segera membuat jembatan penyeberangan orang (JPO) untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di sekitar kawasan pabrik tekstil tersebut.
“PT Kahatex (menurut pihak PT Kahatex) sudah membuat tujuh pintu untuk memecah kerumunan (kemacetan). Dari pihak Kahatex sudah membuka tujuh pintu keluar (untuk memecah kerumunan), dari wilayah Sumedang tiga pintu dan wilayah Kabupaten Bandung empat pintu. Sekarang kami meminta kepada Kahatex untuk membuat kembali JPO,” tuturnya usai peninjauan lokasi banjir di area PT Kahatex, Jalan Raya Rancaekek-Cicalengka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu, 12 Februari 2020.
Sementara itu, untuk masalah banjir yang kerap terjadi di kawasan PT Kahatex jelas Uu, ia meminta PT Kahatex untuk segera membongkar jembatan yang menghalangi laju air hujan yang seharusnya bisa langsung mengalir ke sungai.
“Jembatan yang ada di dalam sebenarnya pihak Kahatex sudah ingin dibongkar dan diluruskan. Sudah ada progres, yaitu sudah membuat pintu (air) yang lain. Sebenarnya izinnya sudah ada, tinggal teknis mungkin dalam beberapa hari juga bisa dibuka, berarti jalan (air) atau jembatan yang ada di sini, yang dianggap sedikit menghambat lajunya air, sudah bisa dibongkar,” kata dia.
Menurut Uu, pengendalian banjir dan macet di lokasi tersebut sudah berlangsung. Mulai dari normalisasi sampai pengerukan. Kendati begitu, proses normalisasi masih terhambat karena ada lokasi yang menjadi kewenangan pemerintah pusat.
"Untuk masalah banjir ternyata sudah ada progres, sudah ada normalisasi pembangunan kali yang melewati Kahatex ini, tetapi belum bisa dimanfaatkan karena ada satu titik yang belum dikerjakan, dan itu kewenangannya dari pemerintah pusat,” kata dia.
Kang Uu menambahkan sejumlah upaya untuk mengendalikan banjir di lokasi tersebut diperkirakan selesai pada akhir tahun 2020. []