Cegah Covid-19, PUPR Kembangkan Teknologi Kereta MCK

Kementerian PUPR mengembangkan teknologi Kereta Mandi, Cuci, Kakus, dan Wastafel (Kereta MCK) untuk dorong budaya hidup bersih cegah Covid-19.
Cegah Covid-19, PUPR Kembangkan Teknologi Kereta MCK. (Foto: dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengembangkan inovasi teknologi Kereta Mandi, Cuci, Kakus, dan Wastafel (Kereta MCK) untuk dapat diterapkan pada daerah-daerah yang belum memiliki fasilitas sanitasi yang layak.

Pasca pandemi Covid-19, akan banyak hal berubah dalam tatanan dan perilaku masyarakat.

Mengutip Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Menteri Basuki Hadimuljono mengatakan, dukungan inovasi dan teknologi diperlukan dalam upaya membangun infrastruktur yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah. 

Menurut dia, pemanfaatan teknologi yang tepat guna, efektif, dan ramah lingkungan juga didorong guna menciptakan nilai tambah dan pembangunan berkelanjutan sehingga manfaat infrastruktur dapat dirasakan generasi mendatang. 

"Apalagi, pasca pandemi Covid-19, akan banyak hal berubah dalam tatanan dan perilaku masyarakat, terutama terkait budaya sehat dan bersih," ucap Menteri Basuki, beberapa waktu lalu.

Inovasi Kereta MCK, kata dia, merupakan pengembangan dari purwarupa teknologi Toilet Mobile yang dibuat Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR. 

Pada tahun 2019 Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi melakukan replikasi perdana perekayasaan fasilitas mandi, cuci, kakus, dan wastafel menjadi satu kesatuan kompak dalam bentuk Kereta, yang kemudian diberi nama Kereta MCK.

Desain Kereta MCK dibuat dengan sistem mobile agar mudah untuk berpindah melayani dari satu tempat ke tempat lainnya. Dengan kapasitas tangki air sebesar 7.000 liter, diproyeksikan mampu melayani hingga sekitar 350 orang per hari dengan konsumsi 20 liter/orang/hari. 

Kereta MCK memiliki beberapa keunggulan yakni modul yang kompak dan kokoh, ramah bagi lansia dan anak-anak, dan kapasitas tampungan air bersih besar serta dilengkapi fasilitas penerangan untuk penggunaan malam hari.

Fungsi Kereta MCK ada tiga, yakni untuk mandi dengan kapasitas empat bilik (dua bilik pria dan dua bilik wanita), cuci dengan tersedianya sink cuci kustom dan keran otomatis henti yang difungsikan sebagai tempat mencuci tangan, mencuci baju, dan keperluan lainnya, serta fungsi terakhir yakni Kakus yang tersedia empat kloset jongkok dilengkapi dengan jet-washer dan flushing.

Bilik toilet MCK yang tersedia dalam setiap unitnya memiliki dimensi panjang 1,5 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 2 meter. Selain tangki air bersih, Kereta MCK dilengkapi dua boks reservoir air limbah untuk grey water berkapasitas masing-masing 100 liter berbahan stainless steel ukuran kombinasi 3-4 mm, serta dua boks reservoir air limbah untuk black water berkapasitas masing-masing 300 liter dengan bahan yang sama.

Inovasi Kereta MCK yang telah dikembangkan tersebut sangat tepat guna untuk mendukung gaya hidup bersih masyarakat terutama terkait anjuran untuk selalu mencuci tangan pasca Pandemi Covid-19. 

Saat ini Kereta MCK yang telah dibuat membutuhkan biaya Rp 445 juta per unit dan diharapkan dapat dilanjutkan diproduksi secara massal sehingga biaya dapat menjadi lebih terjangkau. []

Berita terkait
Cegah Covid-19, PUPR Bedah Rumah Tak Layak Huni di Sulbar
Untuk mencegah Covid-19 Kementerian PUPR akan membedah 3.500 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Sulawesi Barat (Sulbar)
PUPR Alokasikan Anggaran Peningkatan Irigasi Kecil
Jaga daya beli Masyarakat perdesaan, Kementerian PUPR alokasikan anggaran Rp 2,250 triliun untuk peningkatan irigasi kecil di 10.000 lokasi.
PUPR Tawarkan Investasi Enam Proyek Jalan Tol
Jaga optimisme dan kesinambungan pembangunan infrastruktur, Kementerian PUPR tawarkan investasi 6 proyek jalan tol.