Jakarta - Real Madrid kehilangan striker Luka Jovic saat kompetisi La Liga Spanyol akan dilanjutkan. Jovic mengalami cedera retak di bagian tumit kaki kanan yang membuat dia absen sekitar 2 atau 3 bulan. Ini jelas menjadi pukulan bagi Madrid dan Jovic sendiri.
Jovic 'diselamatkan' pandemi Covid-19 karena menjadikan kompetisi di ditunda. Dirinya berharap bisa bangkit saat liga digulirkan kembali setelah gagal menunjukkan ketajamannya di Madrid.
Penyerang asal Serbia ini dibeli dengan harga mahal oleh Madrid pada musim panas lalu. Bagaimana tidak, Los Blancos harus merogoh kocek 60 juta euro atau Rp 981 miliar saat membelinya dari Eintracht Frankfurt.
Kami tak memperkirakan dia mengalami cedera. Selama di Belgrade, dia sudah berlatih keras dan mengikuti semua program latihan yang diberikan klub
Performa gemilang Jovic di kompetisi Bundesliga Jerman menunjukkan dia layak menjadi suksesor Karim Benzema. Pasalnya, Benzema sudah berusia 32 dan memasuki masa pensiun.
Namun Jovic gagal memenuhi ekspetasi. Dia hanya mampu mencetak 2 gol dari 24 pertandingan sebelum kompetisi dihentikan. Madrid justru masih mengandalkan Benzema yang mampu mengemas 14 gol dan menduduki peringkat 2 top scorer La Liga di bawah Lionel Messi.
Bahkan di laga-laga terakhir sebelum kompetisi dihentikan, pelatih Zinedine Zidane lebih mengandalkan Mariano Diaz ketimbang Jovic seperti saat menghadapi Barcelona dan Real Betis. Ironisnya, Diaz yang semula hendak dijual lebih dulu ketimbang Jovic. Namun dirinya justru yang diberi kepercayaan oleh Zidane.
Jovid berharap setelah kompetisi digulirkan lagi, dia bisa bangkit. Meski penyerang berusia 22 ini hendak dilego Madrid, namun Jovic optimistis bisa kembali menjadi andalan tim.
Hanya harapan itu tak kesampaian karena cedera retak tulang tumit membuat dia harus menepi. Menurut Marca, Jovic mengalami cedera saat latihan di rumahnya di Madrid setelah kembali dari Beograd.
"Jovic sedikit cemas dengan cedera yang dialaminya. Kami tak memperkirakan dia mengalami cedera. Selama di Beograde, dia sudah berlatih keras dan mengikuti semua program latihan yang diberikan klub," kata ayahnya, Milan Jovic.
"Dia melakukan persiapan dengan latihan keras. Dia tidak pernah dia latihan sekeras itu. Dia ingin bangkit untuk menjadi yang terbaik sampai akhirnya ada kejadian ini," ujar dia.
Jovic Absen Sampai 3 Bulan
Akibat cedera itu, Jovic diperkirakan absen selama 2 sampai 3 bulan. Ini menjadi kerugian bagi Madrid bila kompetisi akan digulirkan kembali di tengah pandemi.
Padahal skuat Los Merengues diprediksi bakal komplet karena pemain bntang Eden Hazard sudah pulih. Dia bisa kembali bermain saat kompetisi dimainkan lagi. Namun kini Madrid harus kehilangan Jovic.
Baca juga:
Madrid Setop Perburuan Pogba, Peluang Bagi Inter
Abaikan Isolasi, Striker Real Madrid Terancam Dibui
Cedera Jovic kemungkinan juga mengganggu proses negosiasi transfernya. Dia memang sudah diincar AC Milan untuk menggantikan Zlatan Ibrahimovic. Namun cedera itu membuat Milan menunda rencana perekrutan.
Selain Milan, sesungguhnya Chelsea sempat menunjukkan ketertarikan pada Jovic. Hanya The Blues akhirnya membidik Timo Werner dan kemudian beralih pada Dries Mertens.
Jovis sempat bermasalah dengan klub dan pemerintah Serbia gara-gara melanggar aturan lockdown. Di tengah pandemi dan warga diminta tidak keluar rumah, Jovic justru menggelar pesta merayakan ulang tahun pasangannya, Sofija Milosevic
Tidak tanggung-tanggung, perilaku Jovic mendapat sorotan dari petinggi negara. Bahkan Presiden Serbia turut menanggapi aksi Jovic dan rekan-rekannya.
Atas tindakannya, Madrid mempertimbangkan melepas Jovic. Apalagi, dia gagal memenuhi harapan klub. []