Semarang - Warga Kota Semarang dibuat terharu sekaligus cemas menyaksikan bayi berusia 3,5 bulan, Bilqis Choirun Nisa, yang diajak ayahnya narik angkot di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Bayi mungil tersebut, harus menemani ayahnya, Nurul Mukminin, 46 tahun, bekerja dari pagi hingga malam tiba.
"Saya berangkat pukul 06.00 WIB. Kadang sampai pukul 21.00 WIB, kadang pulang sampai pukul 23.00 WIB. Bersama anak saya," kata Mukminin, Sabtu 8 Februari 2020.
Ia mengaku saat ini kondisi anaknya dalam keadaan sehat. "Saya juga memperhatikan kesehatan anak saya," terangnya.
Meski begitu, sang bayi ternyata memiliki rekam jejak kesehatan yang tak baik. Mukminin bercerita, ketika lahir anaknya hanya berbobot 1,6 Kg.
"Sama botol Aqua 1 liter itu mungkin lebih besar botolnya dari pada anak saya. Bisa dibilang prematur, " ungkapnya.
Di samping itu, Bilqis juga sempat mengidap gangguan saluran pernapasan dan penyakit kuning saat berusia 21 hari.
"Jadi saat Bilqis dibawa ke rumah sakit karena terserang gangguan saluran pernapasan dan penyakit kuning oleh Dinsos, ibunya pas diantar ke pemakaman," kenang, pria perantauan dari Bengkulu itu.
Jika punya biaya, kelak saya akan mondokkan anak saya supaya menjadi penghafal Al-Quran
Saat Tagar melihat langsung kondisi Bilqis, di rumah kontrakannya di Karangsari Timur, Wonosari, Ngaliyan, Kota Semarang, matanya yang bulat dan jernih masih terpancar. Sesekali bayi mungil itu mengeluarkan suara tawa yang membawa angin bahagia ke dada orang-orang di sekitarnya.
Namun, jika lebih jeli mengamati di wajah Bilqis terdapat bintik bintik putih. Mukminin mengatakan, bintik itu adalah penyakit gumoh yang biasa dimiliki seorang bayi.
Gumoh adalah keluarnya cairan, susu, atau makanan yang baru saja ditelan. Kondisi ini normal dialami bayi karena kerongkongannya yang belum berkembang sepenuhnya dan ukuran lambung bayi yang masih kecil.
"Jadi bekas susunya itu meninggalkan bekas bintik putih di wajah bayi," katanya.
Mukminin berharap, suatu hari anaknya dapat mengenyam pendidikan tinggi. Di samping itu, ia juga mengharapkan suatu hari putrinya menjadi penghafal kitab suci Al-Quran.
"Jika punya biaya, kelak saya akan mondokkan anak saya supaya menjadi penghafal Al-Quran," tutupnya. []