Cara Mengatasi Sembelit

Konstipasi(sembelit) atau susah buang air besar adalah masalah kesehatan sistem pencernaan yang paling sering terjadi.
Ilustrasi BAB. (Foto: hellosehat)

Jakarta - Konstipasi(sembelit) atau susah buang air besar adalah masalah kesehatan sistem pencernaan yang paling sering terjadi. 

Hal ini karena terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kerja usus sehingga menyebabkan sembelit, dari komplikasi suatu penyakit, sampai kondisi mental seperti saat sedang stres. 

Sembelit yang bukan dipicu oleh kondisi penyakit yang serius dapat dengan mudah diatasi dengan menerapkan gaya hidup dan tidak selalu memerlukan obat-obatan.

Apa yang sebenarnya terjadi saat kita mengalami sembelit?

Pencernaan makanan di dalam usus tidak hanya menyerap nutrisi namun juga sebagian besar air dari bahan makanan yang kita konsumsi. Akhirnya, sisa bahan makanan dalam bentuk feses menjadi lebih kering. 

Tetapi, apabila feses terlalu kering, usus akan menghambat pergerakan usus untuk memindahkan feses untuk mencapai rektum. Hal ini juga dipengaruhi oleh jumlah air yang kita konsumsi.

Sembelit sendiri ditentukan berdasarkan pergerakan usus atau frekuensi buang air besar yang kurang dari normal, sekitar kurang dari tiga kali per minggu. 

Sembelit ditandai dengan feses yang terlalu kering, terlalu sedikit, dan menimbulkan rasa sakit ketika dikeluarkan. 

Kondisi ini sangat mungkin dialami jika bahan konsumsi kita terlalu kering, kurang mengandung serat buah dan sayur, serta konsumsi air minum yang sangat sedikit.

Atasi sembelit ubah gaya hidup

Kondisi sembelit sering kali membuat kita merasa tidak nyaman tapi beberapa perubahan gaya hidup dapat meminimalisasi bahkan menghilangkan kondisi sembelit.

1. Minum Air Putih Banyak

Selain kadar air yang terlalu sedikit pada makanan, tubuh yang kekurangan cairan atau kondisi dehidrasi akan menyerap air lebih banyak dari makanan. Oleh karena itu, untuk mengatasinya konsumsilah air hingga memenuhi kebutuhan harian kita atau sekitar dua liter per hari. Konsumsi air berkarbon atau air soda juga efektif mencegah dehidrasi, namun hindari minuman soft drink karena dapat memperburuk kondisi sembelit.

2. Konsumsi Banyak Serat

Makanan kaya serat cenderung lebih baik untuk menjaga kesehatan usus karena mempermudah pergerakan usus dan lebih mudah dicerna. Namun hal tersebut juga dapat memperburuk kondisi sembelit, bergantung kadar air dalam asupan dan jenis serat yang Anda makan. 

Dalam mengatasi sembelit, pilihlah serat yang sulit larut yang berasal dari gandum dan sayuran, karena lebih padat sehingga memudahkan usus untuk menggerakannya. Perlu diingat, jika Anda memiliki penyakit yang menghambat pergerakan usus seperti inflammatory bowel syndrome (IBS), batasi konsumsi serat dan perbanyak minum air.

3. Minum Kopi

Bagi sebagian orang, konsumsi kopi dapat memicu pergerakan otot usus seperti saat mengonsumsi makanan. Kandungan kafein pada kopi juga membantu usus agar tetap aktif lebih baik dari air minum. Kopi juga mengandung serat dalam jumlah yang sedikit namun dapat membantu keseimbangan bakteri usus.

4. Minum Yogurt atau Makan Tempe

Kondisi sembelit sering kali disertai dengan bakteri usus yang tidak seimbang. Bakteri usus diperlukan untuk produksi asam lemak dan asam laktat untuk memudahkan usus memindahkan bahan makanan yang telah dicerna. Oleh sebab itu, konsumsilah makanan yang mengandung probiotik seperti tempe dan yogurt.

5. Aktivitas fisik

Beraktivitas fisik membantu tubuh menyerap makanan lebih baik dengan menjaga usus tetap aktif bergerak. Suatu hasil penelitian menunjukkan, aktif beraktivitas fisik dapat mengurangi dampak sembelit meskipun tidak meningkatkan frekuensi buang air. Hal ini tidak harus dilakukan dengan intensitas yang tinggi, aktif bergerak seperti berjalan kaki secara rutin dapat membantu atasi sembelit.

6. Kurangi Konsumsi Olahan Susu

Kondisi sembelit dapat disebabkan oleh intoleransi laktosa yang menghambat pergerakan usus. Jika Anda mengalami kondisi ini, cobalah berhenti konsumsi produk olahan dalam beberapa waktu untuk mengetahui apakah benar konsumsi olahan susu yang menjadi penyebabnya.

Gunakan obat pencahar sebagai upaya terakhir

Sembelit kemungkinan adalah suatu pertanda bahwa pola makan Anda cenderung kurang sehat karena tidak memenuhi kebutuhan serat dan air. Oleh karena itu, jangan jadikan obat pencahar sebagai solusi utama kita untuk mengatasi sembelit.

Obat pencahar terdapat dalam berbagai fungsi dan jenis tapi penggunaannya hanya boleh dalam jangka waktu yang pendek. 

Konsultasikan ke dokter Anda terlebih dahulu jika memiliki riwayat penyakit yang berkaitan dengan usus dan ingin mengonsumsi obat pencahar. Penggunaan obat pencahar yang tidak sesuai juga dapat menurunkan kerja usus.

Sebagai gantinya, cobalah pencahar alami terlebih dahulu seperti senna dan buah prune. Daun senna terdapat dalam bentuk daun kering yang dapat diseduh atau obat kapsul herbal, tapi penggunaannya tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan penderita IBS. 

Sedangkan buah prune (plum) mengandung sorbitol dan serat yang baik untuk mengatasi sembelit jika dikonsumsi sekitar 50gr dua kali sehari, namun tidak dianjurkan jika Anda mengalami IBS.

Hal harus diwaspadai tentang kondisi sembelit 

Meskipun sebagian besar sembelit dapat ditangani dengan perubahan gaya hidup, namun hal ini dapat bertambah parah. Segera periksakan ke dokter Anda jika sembelit tidak hilang dan mengalami gejala berikut:

  • Perut bertambah sakit
  • Ditemukan darah pada feses
  • Penurunan berat badan tanpa sebab
  • Tidak buang air besar sama sekali

Baca juga:

Berita terkait
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.