Cara Budidaya Ikan Hias Laut di Aquarium Sederhana

Ikan hias laut yang mulai langka karena diburu nelayan seperti Ikan Nemo, ternyata bisa dibudidaya di aquarium. Ini cara budidaya ikan hias laut.
Ikan hias laut yang mulai langka diburu nelayan seperti Ikan Nemo, bisa dibudidaya di aquarium. (Foto: Tagar/Humas KKP)

Jakarta - Pembudidayaan ikan hias laut menjadi hobi nan menggiurkan di kala pandemi Covid-19. Ikan hias laut yang kini mulai langka diburu nelayan seperti Ikan Nemo, ketika dibudidaya di aquarium diharapkan juga berkontribusi positif bagi alam bawah laut.

“Jadi benih yang dihasilkan harapan kita ini juga ada yang sebagian di restocking dialam sehingga berdampak positif sekali untuk bisa memperbanyak kembali plasma nutfah ataupun biota-biota yang sudah semakin berkurang di laut," beber Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto.

Hal itu disampaikan Slamet dalam seminar online bertajuk Masa Depan Cerah Budidaya Ikan Hias Laut yang diselenggarakan Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon, dirilis KKP Sabtu, 12 Desember 2020.

Slamet menyebutkan bahwa pembudidayaan merupakan langkah menjaga plasma nuftah ikan hias laut, sehingga tidak terjadi lagi eksploitasi di alam.

“Dulu sebelum ada pembudidayaan, misalnya ikan hias nemo, eksploitasinya di alam cukup banyak. Bukan saja ikannya yang semakin langka tetapi habitatnya seperti anemon dan terumbu karang juga ikut terganggu," sebut Slamet.

Dia berjanji kegiatan pembudidayaan ikan hias laut akan didukung penuh. Menurutnya, program ini sangat strategis.

"Pertama, ini andalan untuk devisa ekspor. Kedua, mampu menyerap tenaga kerja masyarakat. Lalu ketiga sekaligus meningkatkan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat," katanya.

Slamet mengharapkan kegemaran memelihara atau membudidayakan ikan hias di era pendemi covid ini dapat meningkatkan imunitas, selain itu akan berdampak positif terhadap sosial dan ekonomi dan juga lingkungan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan produksi ikan hias dari tahun 2015 hingga tahun 2019 sebesar 7,34 persen yaitu dari 1,31 miliar ekor menjadi 1,67 miliar ekor. 

“Khusus untuk ikan hias laut memang masih sangat kecil jika dibandingkan dengan total produksi ikan hias secara umum," tambah Slamet.

Ia menekankan desiminasi teknologi budidaya ikan hias yang telah dikembangkan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dapat terus diperluas ke masyarakat.

“Satu teknologi yang dikembangkan oleh BPBL Ambon yaitu budidaya ikan hias laut sistem RAS (Resirculating Aquaculture System). Harus terus didesiminasikan bukan saja di daerah Ambon, namun juga dikawasan potensial budidaya laut lainnya seperti Bali, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta dan Lampung. Serta kawasan potensial lainnya seperti Papua dan Maluku yang menjadi sumber masyarakat mengeksploitasinya di alam," jelas Slamet.

Dengan adanya teknologi budidaya maka diharapkan masyarakat pesisir atau nelayan yang menangkap ikan hias laut kedepan akan beralih ke pembudidayaan. 

“Kita alihkan yang tadinya diambil dan diburu di alam bisa dialihkan untuk membudidayakan karena teknologi budidayanya sudah dikuasai," ungkap Slamet.

Pada kesempatan yang sama, Kelapa BPBL Ambon, N.M. Juniyanto menyebutkan bahwa pembudidayaan ikan hias laut sudah lebih dari 10 tahun dikembangkan oleh BPBL Ambon. “Kami telah berhasil mengembangkan lebih dari 25 varian ikan hias nemo dari nilainya yang paling murah sampai paling mahal”, katanya.

Selain itu, kata Juniyanto, BPBL Ambon juga telah mampu mengembangkan teknologi budidaya ikan hias laut menggunakan sistem RAS yang efisien dalam penggunaan tempat dan ekonomis dari segi biaya operasional dan sangat aplikatif bagi siapapun yang ingin mencoba.

“Kami terus berkomitmen mencoba mengembangkan ikan hias laut dari jenis-jenis lain yang memiliki prospek pasar yang bagus. Dengan mengembangkan teknologi ini maka kegiatan budidaya terutama pembesaran ikan hias laut dapat dilakukan oleh siapapun dan dimana saja seperti di perkarangan rumah yang sempit, bahkan di atas gunung jauh dari laut sekalipun," pungkas Juniyanto.

Ia berharap teknologi ikan hias laut mampu menjadi alternatif kegiatan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan pembudidaya serta menciptakan perikanan budidaya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Untuk diketahui, inovasi teknologi RAS mampu menggenjot produktivitas hingga 100 kali lipat dibanding teknologi konvensional. Selain itu, keunggulan sistem ini diantaranya mampu mempertahankan kualiats air dengan baik, menghemat penggunaan air, meningkatkan tingkat kelulushidupan, meningkatkan performa ikan nemo serta dapat diusahakan pada lahan yang terbatas. []

Berita terkait
Potensi Bisnis Ikan Hias Bisa Tembus 25 Juta Dolar, Caranya?
Potensi bisnis ikan hias di Indonesia bisa tembus 25 juta Dolar Amerika, bagaimana caranya? Tak hanya enak dipandang, ikan hias juga memiliki..
Lima Fakta Ikan Arwana Si Raja Ikan Hias
Ikan arwana merupakan ikan hias air tawar yang populer di Amerika dan Asia. Apa saja fakta dari ikan jenis karnivora tersebut?
Bisnis Ikan Cupang di Tegal, Profit Besar di Pandemi
Ikan cupang memberi profit besar di tengah lesunya ekonomi di masa Pandemi. Di Tegal, bisnis ini mampu memberi penghasilan puluhan juta tiap bulan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.