Calon Presiden Berebut Restu Keluarga Mantan Presiden

Tak hanya Jokowi, Sandiaga Uno juga meminta restu keluarga Presiden ke-4 Gus Dur.
Presiden Joko Widodo (kiri) mengunjungi Ibu Sinta Nuriyah Wahid (tengah) beserta keluarga di Ciganjur, Jakarta, Jumat (7/9). Silaturahmi Presiden ke kediaman keluarga Abdulrahman Wahid yang bertepatan dengan hari lahir Presiden keempat RI tersebut juga untuk meminta restu maju dalam Pemilihan Presiden 2019. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

Jakarta, (Tagar 12/9/2018) - Pertarungan merebut kursi presiden nampaknya tak mudah. Selain upaya menggaet hati rakyat, nyatanya sejumlah orang-orang penting dan berpengaruh, seperti dukungan keluarga presiden terdahulu juga turut diperhitungkan.

Sebut saja, keluarga Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid yang diperebutkan dua kubu yang akan bertarung di pemilihan presiden (Pilpres) 2019 yaitu Presiden Joko Widodo dengan Ma'ruf Amin, dan Ketua Umum Partai Gerindra dengan Sandiaga Uno.

Meski keduanya tak mengatakan dengan terang benderang, 'permintaan restu' sudah dilakukan dengan menemui keluarga Presiden Gus Dur.

"Saya mohon doa restu dari Ibu Sinta," ujar Jokowi pada istri almarhum Gus Dur, Sinta Nuriyah saat memperingati hari lahir Gus Dur yang ke-78 tahun di Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (7/9).

Bagaimana respons istri presiden ke-4 itu? Ia akan memberikan dukungan, selama kebijakan pemimpin berdasarkan kepentingan rakyat, bukan golongan, apalagi pribadi.

"Saya sebagai orangtua pasti akan memberikan doa, ya mendoakan dan juga memberikan dukungan selama, apalagi kalau kita harapakan yang jadi pemimpin nanti itu pemimpin-pemimpin yang amanah, yang bisa mengamalkan apa yang diamalkan Gus Dur yaitu yang sesuai koridor," jelasnya.

keluarga presiden wahidBakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno (kiri) mencium tangan Ibu Sinta Nuriyah Wahid (kanan) saat berkunjung ke Ciganjur, Jakarta, Senin (10/9). Kedatangan Sandiaga Uno ke kediaman keluarga Gus Dur itu untuk bersilaturahmi. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)

Tak hanya Jokowi, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pun turut meminta restu. Namun, memakai istilah 'sowan.'

"Saya berterima kasih diberikan kesempatan sowan, bersilaturahmi, istilahnya nyantri sama Ibu Sinta," tuturnya di Ciganjur, Jakarta Selatan, Senin (10/9).

Sandi pun mendapatkan pesan untuk menjaga keberagaman di Indonesia, khususnya menjaga suhu pertarungan Pilpres 2019 tetap sejuk tanpa isu SARA.

"Salah satu aspirasi yang kami titipkan tentunya adalah untuk menjaga keberagaman di Indonesia, menjaga agar pilpres nanti suhunya tetap adem ayem, tidak ada isu-isu SARA yang dimainkan," imbuh Yenny, usai bertemu Sandi.

Keluarga Presiden ke-4 Penentu?
Pasca pertemuan dengan kedua bakal calon presiden di Pilpres 2019, Yenny yang disebut-sebut diperebutkan masuk ke dalam salah satu Tim Pemenangan masih enggan memutuskan pilihannya.

"Ajakan dari kedua belah pihak sudah ada. Ini Pak Sandi tadi (menawarkan)," ujarnya seperti dikutip tempo.co.

Sebelum memutuskan, Yenny mengaku akan salat istikharah dan meminta pandangan dari ibunya Sinta Nuriyah Wahid.

"Saya akan konsultasi dengan ibunda saya, pada akhirnya beliau mengizinkan yang mana. Jangan-jangan enggak dikasih izin," tuturnya.

Bagaimana dengan dukungan para mantan presiden lain pada para kandidat?

Presiden ke-1 dukungan terbelah
Dukungan keluarga Presiden Sukarno ternyata terbagi-bagi. Anak-anaknya tak punya pandangan sama dalam dukung mendukung calon presidennya.

Rachmawati Soekarnoputri, putri ketiga Soekarno adalah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra. Untuk dukungannya jelas berbeda dengan putri kedua Soekarno yaitu Megawati Soekarnoputri yang jelas mendeklarasikan Jokowi di Pilpres 2019.

Sedangkan cucu dari anak pertama Soekarno, Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri atau Puti Guntur Soekarno memilih bersama PDI Perjuangan yang mendukung Jokowi-Ma'ruf.

Presiden ke-2 dukung Prabowo-Sandi

Anak-anak dari Presiden ke-2 RI Soeharto, kini bersatu dalam partai besutan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, yakni Partai Berkarya. Partai ini telah terang-terangan memberikan dukungan terhadap Prabowo-Sandi.

Menurut Ketua DPP Partai Berkarya Siti Hediyati Soeharto atau Titiek Soeharto, sebelumnya Prabowo telah meminta dukungan untuk maju di Pilpres 2019. Keluarga Cendana pun menyambut baik permintaan tersebut.

"Pak Prabowo datang ke Cendana minta dukungan dari kami dan kami bersedia menyambut dukungan itu untuk mendukung pasangan Pak Prabowo Subianto dan Pak Sandiaga Uno," ujar Titiek ketika pendaftaran Prabowo-Sandi sebagai pasangan capres-cawapres 2019 ke KPU, Jumat (10/8).

Selain Titiek, penguatan dukungan disampaikan juga oleh Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto.

"Mas Tommy Soeharto selaku ketua umum sudah berpesan kepada saya selaku sekjen, Partai Berkarya akan mendukung penuh dan akan gabung bersama memenangkan Prabowo-Sandi," ucap Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso di rumah Djoko Santoso, Jalan Bambu Apus Raya, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu, (8/9).

Presiden ke-3 dukung Jokowi-Ma'ruf

Keluarga presiden HabibieKetua Dewan Kehormatan Partai Golkar BJ Habibie (kanan) menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) di kediamannya, kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (3/8). Pertemuan tersebut digelar dalam rangka silaturahmi serta membahas kondisi politik terkini termasuk soal Pilpres 2019. (Foto: Antara/Dhemas Reviyanto)Presiden ke-3 RI BJ Habibie memang tidak secara jelas menyebutkan akan mendukung Jokowi-Ma'ruf untuk Pilpres 2019. Lewat tangan partailah, dirinya setuju untuk mendukung Jokowi dua periode.

Selaku Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, BJ Habibie menyetujui sikap partai untuk Jokowi kembali maju di Pilpres 2019.

"Partai Golkar juga sudah mengambil keputusan untuk mendukung Pak Jokowi. Beliau (Habibie) tentu sebagai dewan kehormatan partai sangat mendukung itu," ucap Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto usai pertemuan di kediaman Habibie, Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (3/8).

Menurut Menteri Perindustrian itu, bahwa Habibie meminta periode selanjutnya dapat fokus dalam pembangunan ekonomi dan pengembangan kesejahteraan. Sebab dalam periode pertama tahapan infrastruktur sudah dilaksanakan secara masif.

Presiden ke-5 dukung Jokowi-Ma'ruf
Siapa yang tak kenal Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarno? Bukan hanya terkenal sebagai politikus senior, Megawati diketahui pernah menjadi Presiden ke-5 RI.

Megawati adalah pengusung Jokowi di Pilpres 2014, dan tentu saja di Pilpres 2019.

"Dengan ini saya nyatakan, calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo. Joko Widodo," ungkap Megawati dalam Rakernas III di Bali, Jumat (23/2).

Dukungan dari keluarganya pun tak diragukan lagi, anak perempuannya Puan Maharani didapuk menjadi Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Presiden ke-6 dukung Prabowo-Sandi

AHY - SBYRommy vs SBY Soal AHY Cawapres Jokowi | Agus Harimurti Yudhoyono dan Susilo Bambang Yudhoyono. (Foto: Instagram/Agus Harimurti Yudhoyono)

Partai Demokrat, partai yang dipimpin Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan mendukung pasangan Prabowo-Sandi dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019. Dukungannya dilabuhkan sehari pasca deklarasi Prabowo memilih Sandiaga Uno sebagai pendampingnya di Pilpres 2019.

Namun, pernyataan dukungan tak disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Malah melalui Ketua Dewan Pembina Demokrat EE Mangindaan. Hasil survei internallah yang menjadi alasan PD akhirnya gabung koalisi Prabowo.

"Hasil survei menunjukkan 62 persen masyarakat mendukung Prabowo dan 38 persen mendukung Jokowi, atas dasar ini dan sejumlah pertimbangan lainnya MTP memutuskan untuk berkoalisi dengan Prabowo Subianto," tutur EE Mangindaan.

Anak pertama SBY Agus Harimurti Yudhoyono pun meyakinkan dukungan keluarganya pada pasangan Prabowo-Sandi meski tanpa ayahnya.

"Tentu sebagai kader inti Partai Demokrat, saya memberikan dukungan penuh demi kesuksesan dan demi kemenangan pasangan Prabowo-Sandiaga demi kontestasi pemilihan presiden 2019 mendatang," terang Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat di kediaman Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Jumat (10/8).

Setelah resmi bergabung, AHY dan Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) pun turut mendampingi Prabowo-Sandi kala mendaftar ke KPU.

Meski mendukung kubu Prabowo-Sandi, Partai Demokrat dihadapkan pada dilema politik dua kaki. Pasalnya, sejumlah kader daerah justru mendukung pasangan lawannya yakni Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. []


Berita terkait