California Terapkan Kebijakan Covid-19 Sebagai Sebuah Endemi

Gubernur California, AS, Gavin Newsom, telah mengumumkan pendekatan “endemik” terhadap kondisi Covid-19 di negara bagiannya
Nicole Tschabourian, 8 tahun (kiri) dan Leah Yousefi, 8 tahun, tiba dengan barcode tercetak di hari pertama sekolah dan kembali ke pembelajaran tatap muka penuh waktu setelah jeda Covid-19, di Glendale, Los Angeles, California, AS, 18 Agustus 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

California, AS – Gubernur California, Amerika Serikat (AS), Gavin Newsom, telah mengumumkan pendekatan “endemik” terhadap kondisi Covid-19 di negara bagiannya, menjadi negara bagian pertama yang melakukan pergeseran tersebut.

Rencana yang diumumkan pada Kamis, 17 Februari 2022, itu lebih menekankan langkah pencegahan dan reaksi cepat terhadap perebakan ketimbang pemberlakuan mandat.

Keputusan itu diambil dua tahun setelah Newsom memberlakukan perintah tinggal di rumah ketika lonjakan kasus virus corona gelombang pertama menghantam AS. Newsom mengatakan tidak ada garis finis dalam menghadapi pandemi.

Kartu catatan vaksinasi Covid-19Kartu catatan vaksinasi Covid-19 ditunjukkan di Seton Medical Center di Daly City, California, AS (Foto: voaindonesia.com/AP)

Rencana itu bertujuan untuk mengembalikan kehidupan masyarakat ke kondisi normal sambil menerapkan sejumlah kebijakan, prosedur dan institusi yang dapat lebih cepat mengidentifikasi lonjakan dan bereaksi terhadapnya.

Penggunaan masker tidak akan diwajibkan, meski tetap dianjurkan di banyak tempat.

Pemerintahan Newsom membuat slogan berupa akronim yang merangkum elemen-elemen kunci pendekatan barunya tersebut: SMARTER.

Huruf-huruf itu merupakan singkatan dari kata Shots (Suntikan), Masks (Masker), Awareness (Kesadaran), Readiness (Kesiapan), Testing (Pengujian), Education (Edukasi) dan Rx, yang merupakan singkatan umum untuk resep dan merujuk pada peningkatan perawatan penyakit Covid-19.

Hidup berdampingan dengan Covid-19 di bawah rencana Newsom berarti meningkatkan pengawasan negara bagian, termasuk peningkatan pengawasan sisa-sisa virus dalam air limbah untuk melihat tanda-tanda awal lonjakan.

Rencana tersebut menyerukan penekanan berkelanjutan pada upaya di populasi yang rentan dan kurang terlayani, yang telah mengalami tingkat kematian sangat tinggi.

Rencana itu juga mencakup edukasi baru, termasuk “video-video penghancur mitos” untuk memerangi misinformasi dan disinformasi, serta membantu menafsirkan tindakan pencegahan yang terus berkembang bagi masyarakat yang bingung dengan pedoman perlindungan yang tampak terus berganti di seluruh wilayah California (rd/rs)/voaindonesia.com. []

WHO Ingatkan untuk Tak Berasumsi Pandemi Hampir Berakhir

Dirjen WHO Tolak Asumsi Pandemi Covid-19 Akan Berakhir Tahun 2022

Renungan Akhir Tahun: Epidemi dan Pandemi di Indonesia

WHO Sebut Virus Corona Akan Jadi Bagian dari Ekosistem

Berita terkait
Imbau Eropa Perlakukan Covid-19 sebagai Penyakit Endemik
PM Spanyol, Pedro Sánchez, katakan dia berencana meminta pejabat Eropa pertimbangkan untuk memperlakukan Covid-19 lebih seperti penyakit endemik
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.