ByteDance Stop Operasi TikTok di Hong Kong

Pemilik TikTok, ByteDance menyatakan menyetop operasinya di Hong Kong karena masalah data pengguna.
Ilustrasi - Aplikasi TikTok. (Foto: engadget)

Jakarta - ByteDance sebagai pemilik TikTok menyatakan menyetop operasinya di Hong Kong karena masalah data pengguna. Aplikasi berbagi video berdurasi pendek yang berbasis di China itu melakukan langkah itu setelah Facebook, Google dan Twitter menahan permintaan pemerintah atau kepolisian Hong Kong untuk mendapatkan data pengguna, setelah China memberlakukan undang-undang keamanan baru.

"Sehubungan dengan peristiwa baru-baru ini, kami memutuskan untuk menghentikan operasi aplikasi TikTok di Hong Kong," demikian pernyataan TikTok kepada AFP, dikutip dari Antara, Selasa, 7 Juli 2020.

TikTok pun tidak mau memberikan data penggunanya kepada pihak berwenang di China. Mereka berencana menghentikan operasinya selama beberapa hari di Hong Kong. 

TikTok sebelumnya telah bergabung dengan "European Union's Code of Practice Disinformation" atau kode etik disinformasi Uni Eropa, yang salah satunya ingin mencegah penyebaran konten hoaks yang bisa tersebar melalui video lipsync.[]

Berita terkait
India Blokir WeChat dan TikTok
Pemerintah India memblokir sebanyak 59 aplikasi yang sebagian besar merupakan aplikasi seluler asal China, termasuk TikTok dan WeChat.
TikTok Bisnis untuk Para Pengusaha Berpromosi
TikTok menghadirkan platform TikTok for Business untuk perusahaan memperkenalkan produk mereka kepada pelanggan.
TikTok Diawasi Tim Uni Eropa Terkait Keamanan Data
TikTok diawasi tim pengawas bentukan Uni Eropa. Mereka khawatir soal keamanan dan praktik pengumpulan data oleh TikTok
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)