Bupati Cirebon Kaget Penderita HIV Aids Meningkat

Penderita HIV Aids di Kabupaten Cirebon tahun 2019 meningkat 181 orang dibanding tahun lalu. Bupati Imron Rosyadi kaget tahu peningkatan itu.
Peringatan Hari Aids di Kabupaten Cirebon. (Foto: Tagar/Charles)

Cirebon - Jumlah penderita HIV Aids di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat di tahun 2019 lebih banyak ketimbang tahun lalu. Kabar peningkatan tersebut membuat Bupati Cirebon Imron Rosyadi tak mampu menyebunyikan kekagetannya. 

"Saya kaget ya begitu tahu bahwa penderita HIV Aids di Kabupaten Cirebon ini meningkat," ucapnya, Senin, 9 Desember 2019. 

Namun Imron menilai hal itu bisa terjadi karena Kabupaten Cirebon merupakan daerah perlintasan. 

“Memang banyak faktor yang menyebabkan penyakit ini meningkat. Nanti saya akan tanya lebih rinci lagi kepada kepala dinas kesehatan. Tahun depan kami akan upayakan penyakit ini penularannya bisa ditekan sekecil mungkin," katanya.

Imron menghimbau semua pihak bisa menjaga diri untuk setia kepada pasangannya dan tidak melakukan seks bebas. "Pendidikan agama sejak dini wajib diterapkan supaya bisa menimalisir penyebaran penyakit HIV Aids," tutur dia. 

Saya kaget ya begitu tahu bahwa penderita HIV Aids di Kabupaten Cirebon ini meningkat.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon mencatat ditahun 2019 angka mengidap HIV Aids di wilayahnya mencapai 1.993 warga. Sedangkan pada tahun 2018 mencapai 1.812. Ini berarti ada kenaikan penderita HIV Aids sebanyak 181 orang.

Kepala Dinkes Enny Suhaeni mengatakan penyebaran HIV AIDS, 70% melalui hubungan seksual sesama jenis. Langkah antisipasi Dinkes melakukan berbagai sosialisasi ke masyarakat. Terutama ke sekolah mengingat yang terjangkit penyakit mematikan ini rata-rata usia produktif. 

“Kami sudah lakukan sosialisasi baik itu di sekolah-sekolah, institusi maupun di berbagai tempat hiburan malam. Kami lakukan ini secara berkala untuk menekan penyebaran HIV Aids,” jelas dia. 

Dinkes Kabupaten Cirebon juga sudah membuka 49 layanan di antaranya di puskesmas, rumah sakit dan lembaga pemasyarakatan. Yang terbaru, Dinkes bekerjasama dengan Kementerian Agama untuk memberi pemahaman seksual kepada calon pengantin. 

Mereka juga diperiksa terlebih dahulu, guna mengetahui kesehatan seksual calon pasangan tersebut. Dengan demikian bisa dilakukan pencegahan dini penyebaran HIV Aids.

“Kami hanya ingin data valid karena jumlah penderita HIV/AIDS terus kami pantau. Semua orang termasuk calon pengantin, ibu hamil diperiksa supaya bisa gerak cepat. Kasihan, tiga puluh persen yang terjangkit HIV Aids di Cirebon justru ibu rumah tangga,” terang dia. []

Baca juga:

Berita terkait
Jumlah Penderita HIV Aids di Kota Cirebon Menurun
Jumlah penderita HIV Aids di Kota Cirebon menurun jika dibandingkan pada tahun 2018 lalu. Tahun 2019 hanya 70 penderita, sedangkan tahun 2018 115.
Menelusuri Akar Kasus HIV/AIDS Pertama di Indonesia
Pemerintah menetapkan kasus HIV/AIDS pertama di Indonesia yaitu HIV/AIDS yang terdeteksi pada turis gay Belanda di RS Sanglah Denpasar tahun 1987
Hari Aids Sedunia, Tes HIV Bisa Sendiri di Rumah
Seluruh masyarakat di dunia selalu memperingati 1 Desember sebagai Hari Aids Sedunia untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS.