Bunga Acuan BI Turun, Tapi IHSG kok Masih Loyo

Pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia belum mampu mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah.
Karyawan melewati monitor pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Plaza Bank Mandiri, Jakarta, Jumat, 24 Januari 2020. (Foto: Antara/Aprillio Akbar/ama)

Jakarta - Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin dari sebelumnya 4,75 persen menjadi 4,50 persen di tengah penyebaran virus corona (COVID-19). Namun belum mampu mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah.

Pada penutupan perdagangan, Kamis, 19 Maret 2020, IHSG Bursa Efek Indonesia terkoreksi 225,25 poin atau 5,2 persen ke level 4.105,42 poin. Begitu pula dengan kelompok 45 saham atau indeks LQ45 bergerak turun 43,52 poin atau 6,64 persen menjadi 612,12 poin.

"Pemangkasan 7RRR 25 basis poin belum mampu menetralisir kekhawatiran investor terhadap pandemi global Covid-19 di Indonesia, dimana jumlah orang yang terinfeksi dan meninggal terus bertambah," ucap analis Indopremier Sekuritas Mino di Jakarta, Kamis, 19 Maret 2020, seperti diberitakan dari Antara.

Aksi jual bersih asing mencapai Rp 35,87 miliar

Dibuka melemah, IHSG terus berada di teritori negatif hingga penutupan perdagangan. Perdagangan sahamsempat dibekukan sementara pada pukul 9.37 waktu JATS (Jakarta Automated Trading System) karena indeks turun 5,01 persen.

Secara sektoral, seluruh sektor terkoreksi dimana sektor aneka industri turun paling dalam yaitu minus 6,07 persen. Setelah itu diikuti sektor manufaktur dan sektor konsumer masing-masing minus 5,96 dan minus 5,95 persen.

Dollar RupiahBerdasarkan kurs nilai tukar rupiah melemah ke posisi Rp16.000 per dolar AS. (Foto: Antara/Aprillio Akbar)

Penutupan IHSG diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp 35,87 miliar. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 244.073 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 5,23 miliar lembar saham senilai Rp 5,18 triliun. Sebanyak 46 saham naik, 378 saham turun, dan 92 saham tidak bergerak nilainya.

Untuk bursa saham regional Asia, antara lain indeks Nikkei 225 Jepang melemah 173,8 poin atau 1,04 persen ke level 16.552,8 poin. Begitu pula dengan indeks Hang Seng Hong Kong melemah 582,7 poin atau 2,61 persen ke posisi 21.709,1 poin dan indeks Straits Times turun 106,91 atau 4,41 persen ke 2.318,71 poin.

Sementara itu, pergerakan nilai tukar rupiah terpantau semakin liar dalam kurun waktu satu pekan ini. Malahan, rupiah sempat menembus level psikogis Rp 16.000 per dolar AS. Namun, mata uang dalam negeri itu kini diperdagangkan di kisaran Rp 15.900 pada Kamis sore, 19 Maret 2020.[]

Baca Juga:

Berita terkait
IHSG turun 5 Persen, Transaksi di Bursa Tutup
BEI akhirnya membekukan sementara perdagangan saham selama 30 menit karena IHSG terjun lebih dalam dari lima persen dalam sehari.
IHSG turun 5 Persen, Transaksi di Bursa Tutup
BEI akhirnya membekukan sementara perdagangan saham selama 30 menit karena IHSG terjun lebih dalam dari lima persen dalam sehari.
Covid-19 Mengerikan, IHSG dan Bursa ASEAN Merah Lagi
Baru sehari bursa saham di Asia menikmati tren positif dengan indeks yang menghijau, hari ini kembali terjungkal.
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"