Bukit Barisan Antisipasi Jaringan ISIS

Kodam I Bukit Barisan mengantisipasi jaringan terorisme ISIS agar tidak masuk ke dalam negeri karena bertentangan dengan pemerintah Indonesia.
Layar menampilkan hasil survei lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) saat rilis hasil survei terkait NKRI dan ISIS di Jakarta, Minggu (4/6). Hasil survei tersebut menyatakan 79,3 persen warga negara Indonesia (WNI) tak setuju NKRI berubah menjadi khilafah. (Foto: Ant/Hafidz Mubarak A)

Medan, (Tagar 6/6/2017) – Kodam I Bukit Barisan mengantisipasi jaringan terorisme ISIS agar tidak masuk ke dalam negeri karena menanamkan pengaruh yang bertentangan dengan pemerintah Indonesia. “Kita terus melakukan pencegahan terhadap faham terorisme ISIS yang tidak sesuai di negeri ini,” kata Pangdam I/BB Mayjen TNI Cucu Somantri usai berbuka puasa bersama di rumah dinas Pangdam di Medan, Senin (5/6) malam.

Kegiatan ISIS tersebut, menurut dia, tetap tidak dibenarkan masuk ke Tanah Air, karena akan membuat negara ini tidak kondusif dan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum. “Jadi, Kodam I/BB tetap menghalau jaringan terorisme dari luar negeri yang mencoba memasuki wilayah yang berbatasan dengan Indonesia itu,” ujar Mayjen TNI Cucu.

Ia menyebutkan, berbagai faham terorisme dari negara asing itu, termasuk kelompok ISIS Filipina tetap dilarang masuk ke Indonesia. Sehubungan dengan itu, personel TNI AD dari wilayah Kodam I/BB terus melakukan patroli di wilayah pulau terpencil yang berbatasan dengan negara Filipina. “Patroli keamanan tersebut, tetap dilakukan melalui perairan, udara, mau pun di daratan atau pengunungan untuk mencegah masuknya kelompok terorisme ISIS ke Indonesia,” ucap mantan Kasdam I/BB itu.

Pangdam mengatakan, patroli pencegahan agar ISIS tersebut tidak masuk ke wilayah Indonesia juga dilakukan personil TNI bekerja sama dengan Polri. Patroli gabungan tersebut dilaksanakan agar faham dan pengaruh terorisme dari Filipina itu, dapat ditangkal masuk ke Indonesia. “Kodam I/BB tetap berkomitmen agar ISIS tidak boleh masuk ke Indonesia,” kata mantan Kepala Staf (Kastap) Kostrad itu.

Sebelumnya, jaringan terorisme ISIS sedang membangun basis kekuatan di Marawi, Filipina, untuk menguasai wilayah Asia Tenggara. (yps/ant)

Berita terkait
0
Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan PMK pada Hewan Ternak
Pemerintah akan bentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menanggulangi PMK yang serang hewan ternak di Indonesia