Bukit Asam (PTBA) Cetak Laba Rp 1,3 Triliun Ditengah Pandemi

PT Bukt Asam Tbk (PTBA) terus mencetak kinerja positif di semester I 2020 meski terimbas pandemi Covid-19 daan penurunan harga batubara.
Emiten pertambangan batubara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus mencetak kinerja positif di semester I 2020 meski terimbas pandemi Covid-19 serta menurunnya harga batubara dunia. (Foto: ptba.co.id).

Jakarta - Emiten pertambangan batubara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus mencetak kinerja positif di semester I 2020 meski terimbas pandemi Covid-19 serta menurunnya harga batubara dunia. Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun pada semester pertama 2020. 

Sekretaris Perusahaan PTBA, Appolonius Andwie C menyebutkan, dari sisi pendapatan, perseroan membukukan sebesar Rp 9 triliun hingga pertengahan tahun ini. Beban pokok penjualan PTBA hingga paruh pertama 2020 menurun 8 persen  dibanding periode yang sama tahun lalu, dari Rp 6,9 triliun menjadi Rp 6,4 triliun. 

Turunnya konsumsi listrik di wilayah besar Indonesia seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa dan Bali juga berdampak pada penyerapan batubara domestik.

"Aset perusahaan per Juni 2020 tercatat masih kuat berada di angka Rp 26,9 triliun, dengan komposisi kas dan setara kas sebesar Rp 8,6 triliun atau 32 persen dari total aset," ucap Appolonius dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu, 30 September 2020.

PT Bukit AsamFoto: PTBA

Disebutkan bahwa kinerja PTBA selama semester I-2020 cukup terdampak oleh pandemi Covid-19 yang menyebabkan penurunan konsumsi energi akibat diberlakukannya lockdown di beberapa negara tujuan ekspor seperti China dan India. Begitu juga dengan kondisi di dalam negeri yang menjadi pasar mayoritas perseroan. 

"Turunnya konsumsi listrik di wilayah besar Indonesia seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa dan Bali juga berdampak pada penyerapan batubara domestik," tuturnya.

Harga batubara yang terus merosot selama tahun ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi perseroan. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), harga batubara acuan (HBA) pada semester I-2020 ini merosot sekitar 20 persen dari US$ 65,93 per ton pada Januari 2020 menjadi US$ 52,98 per ton pada Juni 2020.

Strategi Efisiensi PTBA

Efisiensi merupakan salah satu strategi PTBA untuk menjaga dan mencatatkan kinerja positif di tengah volatilitas harga dan berkurangnya permintaan pasokan batu bara. Beberapa strategi efisiensi yang telah dilakukan PTBA pada semester pertama 2020 adalah terus melakukan upaya penurunan biaya usaha dan biaya pokok produksi melalui penerapan berbagai optimasi biaya penambangan seperti pemangkasan jarak angkut dan penurunan stripping ratio.

Dari sisi produksi, PTBA mampu menghasilkan 12 juta ton hingga Juni 2020. Hal ini diiringi dengan kinerja angkutan batubara yang juga menunjukkan performa positif. 

Selama semester pertama tahun ini, kapasitas angkutan batubara tercatat mencapai 11,7 juta ton. Masih terjaganya kinerja operasional perusahaan hingga semester I-2020 tak lain merupakan hasil dari penerapan operational excellence yang berkelanjutan dan perluasan pasar yang menjadi strategi perusahaan dalam menjalankan bisnis di tahun ini.

Target PTBA 2020

PTBA melakukan penyesuaian angka produksi batu bara di tahun 2020. Hal  ini setelah mempertimbangkan kondisi pasar global di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, dari target awal 30,3 juta ton menjadi 25,1 juta ton.

PTBA berkomitmen menjalankan dan mengembangkan usaha hilirisasi batubara, yaitu Coal to DME. Pengembangan ini bersama dengan mitra strategis (Pertamina sebagai off-taker, dan investor pemilik teknologi gasifikasi batu bara), yang telah menandatangani perjanjian kerjasama pada tahun 2019, kemudian dilanjutkan tahun 2020 dengan tahap rancangan enjiniring lebih detil untuk
persiapan pembangunan pabrik Coal to Chemicals (DME) termasuk mempersiapkan hal terkait pra-konstruksi pembangunan pabrik.

Pabrik ini ditargetkan mulai berproduksi komersial pada tahun 2025 dengan konsumsi batu bara sekitar 6 juta ton per tahun selama minimal 20 tahun, untuk menghasilkan 1,4 juta ton DME per tahun-nya. Proyek DME PTBA akan dikembangkan di Tanjung Enim provinsi Sumatra Selatan, dimana DME adalah substitusi dari LPG yang saat ini sebagian besar masih diimpor. []

Berita terkait
PTBA, BUMN Pertama Kantungi Sertifikat Anti Penyuapan
PT BUkit Asam (Persero)Tbk atau PTBA resmi menjadi BUMN pertama yang memperoleh ISO 370001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan.
Corona Tak Ganggu Pembangunan Batu Bara PTBA di AS
Dirut PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arviyan Arifin mengatakan proses pembangunan industri gasifikasi batu bara PTBA di AS tak terganggu virus corona.
Harga Saham PTBA Turun ke Rp 2.000, Bagaimana Prospeknya
Dalam setahun terakhir, harga saham PTBA atau PT Bukit Asam Tbk sudah turun cukup dalam, dari harga Rp 4.250 menjadi Rp 2.180.