Brigjen Iqbal: Strategi Teroris Cerdas-cerdas

Brigjen Iqbal: strategi teroris cerdas-cerdas. Aksi teror berawal ketika seseorang telah masuk dalam aliran yang salah.
Brigjen Iqbal: Strategi Teroris Cerdas-cerdas | Anggota penjinak bom (Jibom) Brimobda Polda Lampung melakukan pendeteksian terhadap bungkusan yang diduga bom di Transmart Lampung,Selasa (15/5/2018). Bungkusan yang diduga bom ditemukan seorang karyawan di dalam toilet, dan telah dijinakkan oleh Tim Gegana Brimobda Polda Lampung untuk kemudian diteliti lebih lanjut. (Foto: Antara/Ardiansyah)

Bandarlampung, (Tagar 4/6/2018) - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal mengatakan Provinsi Lampung masuk dalam kategori waspada bahaya teroris dengan adanya beberapa penangkapan terduga teroris yang bersembunyi di daerah ini.

"Saya harap masyarakat Lampung dapat ikut mewaspadai adanya para teroris tersebut," ujar Iqbal, di sela acara Safari Ramadan di Korem/043 Garuda Hitam Lampung, di Bandarlampung, Senin (4/6).

Iqbal mendorong agar masyarakat dapat bekerja sama dengan aparat kepolisian dalam menindak gerakan teror. Bila ada indikasi pergerakan kelompok teroris, segera diinformasikan kepada aparat berwajib.

Menurut dia, pihak kepolisian melalui Tim Densus 88 Antiteror senantiasa melakukan penyidikan terhadap indikasi-indikasi teror yang ada di Indonesia, termasuk di Lampung.

"Kami pasti lakukan penyidikan bila ada indikasi pergerakan teroris. Hingga saat ini Densus 88 terus melakukan kegiatan operasionalnya tiada henti, baik represif maupun preventif," ujarnya pula.

Saat disinggung lebih lanjut apakah Lampung masuk daerah rawan teroris, dia mengatakan bahwa Lampung baru masuk kategori waspada.

"Saya tidak bilang Lampung rawan, saya hanya katakan masyarakatnya harus waspada, karena memang strategi mereka (teroris) itu cerdas-cerdas," ujarnya pula.

Brigjen Iqbal menjelaskan aksi teror berawal ketika seseorang telah masuk dalam aliran yang salah.

"Aksi teroris itu dimulai dari aliran yang salah, aliran yang radikal," katanya pula. (ant/af)

Berita terkait