Waspada ISPA Ancaman Anak di Wilayah Besuki Raya Jatim

Penelitian Universitas Jember menemukan 44,8 persen anak di wilayah Besuki Raya, Jatim menderita ISPA
Seminar keperawatan di Fakultas Keperawatan Universitas Jember, Jawa Timur. (Foto: Tagar/Hermawan)

Jember - Di tengah pandemi Covid-19, penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) mengancam anak berusia 0-5 tahun di wilayah Besuki Raya, Jawa Timur. Apalagi berdasarkan penelitian di tujuh rumah sakit 44,8 persen anak menderita ISPA. 

Dosen dan peneliti dari Fakultas Keperawatan Universitas Jember, Ira Rahmawati mengatakan berdasarkan penelitian terhadap 810 anak di tujuh rumah sakit, ditemukan 44,8 persen anak menderita ISPA. Penyakit selanjutnya adalah diare dan kejang akibat demam. 

Anak dengan segala keterbatasan tanpa disadari bisa menularkan Covid-19 ke anggota keluarga lainnya sehingga muncul klaster keluarga.

“Fakta ini perlu diwaspadai mengingat saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19, penyakit yang juga menyerang sistem pernapasan manusia," ujarnya saat webinar, Rabu, 23 September 2020. 

Meski demikian, kata Ira, masih perlu penelitian lanjutan mengapa ISPA mendominasi penyakit pada anak di wilayah Besuki Raya yang merupakan wilayah agraris ini. Namun, temuan ini menjadi landasan bagi Fakultas Keperawatan Universitas Jember memberikan perhatian.

Selain itu, penyakit lain banyak diderita anak seperti akibat keracunan dan penyakit khas daerah tropis seperti tipes dan Demam Berdarah Dengue (DBD). 

Sementara perawat Instalasi Anak Ruma Sakit Umum (RSU) Dr Soetomo Surabaya, Erwin Bagus Hadi Sasongko mengatakan perlunya orang tua mewaspadai penyakit ISPA pada anak-anak. Apalagi saat ini di tengah pandemi Covid-19. 

“Anak dengan segala keterbatasan tanpa disadari bisa menularkan Covid-19 ke anggota keluarga lainnya sehingga muncul klaster keluarga," kata dia. 

Berdasarkan data tanggal 20 September lalu, dari 240 ribu lebih penderita Covid-19 di Indonesia, sebanyak 2,4 persen adalah anak-anak. Sementara di Jawa Timur ada sekitar 720 anak yang positif Covid-19.

Sementara itu, Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Prof Yeni Ruslina mengingatkan salah satu tantangan bagi perawat di masa pandemi Covid-19 saat ini adalah memberikan perawatan bagi bayi baru lahir. Pasalnya di masa pandemi, intensitas layanan tatap muka seperti pemberian imunisasi dan perawatan bagi bayi yang lahir prematur selepas dari fasilitas kesehatan jauh berkurang.

“Oleh karena itu harus ada jalinan komunikasi yang baik antara perawat dan sang ibu beserta keluarganya agar jika ada masalah selepas meninggalkan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan Rumah Sakit bisa ditangani dengan baik,” ucapnya.[]

Berita terkait
Dicurigai Corona, ABK di Tegal Ternyata Derita ISPA
RSUD Suradadi mengembalikan warga yang awalnya diduga suspect virus corona. Ternyata dia hanya kena ISPA.
Dikira Suspek Corona, 3 Warga Sumut Cuma Kena ISPA
Empat orang warga Sumatera Utara dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, karena diduga terkena virus corona atau Covid-19.
Viral Pasien Corona di Malang, Dokter: Hanya ISPA
Sebelumnya tersebar sebuah video di media sosial tentang adanya pasien diduga terjangkit virus corona dan dirawat di RSSA Malang.