Bongkar Pasang Bos BUMN Erick Thohir Vs Rini Soemarno

Melihat gaya kepemimpinan Menteri BUMN zaman Erick Thohir versus zaman Rini Soemarno dalam bongkar pasang bos perusahaan plat merah.
Rini Soemarno dan Erick Thohir. (Foto: Beritagar)

Jakarta - Pencopotan Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara oleh Menteri BUMN Erick Thohir menuai banyak pujian. Pasalnya, Ari Askhara diduga kuat terlibat dalam penyelundupan satu unit motor Harley-Davidson beserta dua unit sepeda bermerek Brompton. Momentum kasus Garuda Indonesia juga dimanfaatkan Erick untuk bersih-bersih BUMN lain.

Gebrakan ini lantas menuai pujian dari banyak kalangan. Bahkan, warganet membanding-bandingkan kinerja Erick dengan pendahulunya, Rini Soemarno, yang memimpin Kementerian BUMN periode 2014-2019. Lantas, siapa sajakah bos perusahaan plat merah yang menjadi news maker selama Rini dan Erick memimpin Kementerian BUMN? 

Berikut Tagar rangkumkan sejumlah nama yang paling banyak membetot perhatian masyarakat terkait perombakan di perusahaan milik pemerintah.

Periode Erick Thohir

1. Rudiantara

RudiantaraSaat ini masih berada di Kabinet Kerja menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika. Beberapa kali mengisi posisi strategis BUMN, namun ia tidak pernah menjabat sebagai Direktur Utama. (Foto: Profilpedia)

Dari sekian nama yang mencuat, Rudiantara merupakan tokoh yang paling santer dibicarakan bakal menduduki salah satu pucuk pimpinan perusahaan negara. Menteri Komunikasi dan Informatika periode 2014-2019 itu digadang-gadang akan menduduki posisi Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Beredar kabar bahwa penetapan Rudiantara menjadi bos perusahan listrik negara itu akan digelar pada Senin pekan depan. Apabila benar, maka dia akan menggantikan Sripeni Inten Cahyani yang saat ini masih tercatat sebagai orang nomor satu di PLN.

2. Sinthya Roesly

Sinthya RoeslySinthya Roesly. (Foto: Indonesia EximBank)

Selain Rudiantara, Sintya Roesly adalah salah satu tokoh yang dipercaya akan memimpin PLN. Saat ini Sinthya tercatat sebagai Ketua Dewan Direktur sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank). Dia juga diketahui pernah menduduki beberapa posisi strategis, di antaranya adalah Dirut PT Penjamin Infrastruktur Indonesia periode 2009-2017.

Shinthya juga bukan orang baru bagi PLN karena pernah lama membangun karier bersama perusahaan listrik negara itu hingga 1993 sebelum hijrah ke Indonesia Eximbank.

3. Orias Petrus Moedak

Orias Petrus MoedakOrias Petrus Moedak. (Foto: Investor Daily)

Mantan petinggi PT Freeport Indonesia itu kini telah sah menjadi Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum sejak 25 November 2019. Dalam perjalanan karier profesionalnya, Orias bukan orang sembarangan. Sarjana ekonomi dari Universitas Padjajaran Bandung itu telah menduduki berbagai posisi penting pada sejumlah korporasi besar di Tanah Air, seperti Managing Director PT Danareksa Sekuritas, Direktur Keuangan PT Pelindo II, dan Direktur Utama PT Pelindo III.

4. Pahala N. Mansury

Pahala N. MansuryPahala N. Mansury. (Foto: Okezone)

Pahala N. Mansury resmi diangkat sebagai Direktur Utama Bank Tabungan Negara pada melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan yang dilangsungkan di Jakarta pada Rabu 27 November 2019. Dia bukanlah orang baru dalam jajaran bos BUMN. Namanya kerap mengisi beberapa posisi strategis di perusahaan plat merah.

Pahala tercatat berpengalaman memimpin Garuda Indonesia sejak April 2017 hingga September 2018 sebagai direktur utama. Kemudian, dia juga pernah menduduki kursi Direktur Keuangan Pertamina berdasarkan Surat Keputusan No. 242/MBU/09/2018 tertanggal 13 September 2018.

5. Fuad Rizal

Fuad RizalFuad Rizal. (Foto: Harian Singgalang)

Nama yang terakhir ini merupakan Plt. Direktur Utama Garuda Indonesia pascapencopotan I Gusti Ngurah Akhsara Danadiputra alias Ari Askhara. Sebelumnya, Fuad Rizal merupakan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko pada perusahaan yang sama.

Tersiar kabar bahwa penunjukan Fuad Rizal nanya bersifat sementara. Mengingat, Dewan Komisaris Garuda Indonesia dan Menteri BUMN Erick Thohir tengah fokus pada penyelesaian kasus penyelundupan moge yang menyeret Ari Askhara.

Periode Rini Soemarno

1. Sofyan Basir

Sofyan BasirSofyan Basir. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

Mungkin nama yang satu ini menjadi bos BUMN paling fenomenal yang pernah diangkat Rini. Sofyan Basir dipilih Rini untuk menduduki posisi Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) periode 2014-2019. Pada acara pelantikan, Rini sempat memuji Sofyan sebagai individu yang memiliki rekam jejak bagus dalam memimpin perusahaan.

Namun, karier Sofyan di PLN harus terhenti pascapenetapan dirinya sebagai tersangka oleh KPK pada April 2019 lalu atas kasus proyek pembangunan PLTU 1 Riau . Belakangan, pria 61 tahun itu dinyatakan tidak bersalah dan dinyatakan bebas oleh Pengadilan Tipikor Jakarta pada 4 November 2019.

Sebelum menjadi dirut PLN, Sofyan dikenal sebagai seorang bankir andal. Memulai karier bersama Bank Duta pada 1981, perjalanan profesional Sofyan terus menanjak. Sejumlah bank ternama di Tanah Air pernah dia masuki dengan jabatan strategis. Puncaknya, Sofyan terpilih sebagai Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan masa bakti 2005-2014.

2. Maryono / Suprajarto

MaryonoMaryono. (Foto: Pasardana)

Maryono merupakan Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) untuk periode 2012-2019. Dia dicopot dari kursi nomor satu di BTN melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Setelahnya, Suprajarto kemudian ditunjuk untuk memimpin bank yang fokus pada sektor perumahan tersebut. Akan tetapi, berselang beberapa jam kemudian, Suprajarto menolak hasil keputusan RUPSLB BTN tersebut. Alasannya, dia merasa belum dikonfirmasi dan diajak diskusi prihal jabatan barunya di BTN.

Suprajarto sebenarnya bukan tokoh baru dalam industri keuangan di Indonesia. Dia dikenal sebagai salah satu tokoh perbankan nasional yang telah malang-melintang di berbagai bank ternama. Terakhir, Suprajarto menjabat sebagai Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI).

3. Dolly Pulungan

Dolly PulunganDolly Pulungan. (Foto: Warta Ekonomi)

Dolly Pulungan tercatat menjadi Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III sejak 2017. Namun, Dolly harus mengakhiri kariernya di BUMN agro itu lebih cepat setelah KPK menjeratnya dengan kasus suap distribusi Gula pada September 2019 lalu. Tidak hanya Dolly, Direktur Pemasaran PTPN III Kadek Kertha Laksana juga ikut dibui KPK terkait persoalan yang sama.

Kini, PTPN III dipimpin Plt Direktur Utama M Abdul Ghoni yang menggantikan Dolly berdasarkan SK-231/MBU/10/2019 tanggal 17 Oktober 2019 tentang Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota Direksi PT Perkebunan Nusantara III. []

Baca juga:

Berita terkait
Erick Thohir Pecat Direktur Utama Garuda Indonesia
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memecat Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) atas temuan onderdil Harley Davidson.
Erick Thohir dan Sri Mulyani Sedih, Ada Apa?
Menteri BUMN Erick Thohir mengaku sedih atas temuan DJBC terkait 15 boks yang berisi onderdil Harley Davidson yang diduga milik Dirut Garuda.
Menteri BUMN Sebelum Erick Thohir Ngapain Aja?
Sebulan setelah dilantik, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjukkan ketegasan.
0
Jumlah Perokok Remaja Melesat di Amerika
Suatu pukulan terbaru bagi, Juul, perusahaan yang dinilai bersalah karena ikut memicu lonjakan jumlah remaja yang menggunakan vaping