Malang, (Tagar 25/5/2018) - Sekelompok perempuan bercadar di Kota Malang, Jawa Timur pada Kamis (24/5) sore jelang Magrib membagikan takjil pada pengendara di jalan.
Yang menarik, mereka membentangkan poster bertuliskan 'takjil gratis' dan 'bomb takjil'. Foto-foto perempuan bercadar dengan bentangan poster itu beredar di media sosial, mengundang beragam komentar dari netizen.
"Penginnya dapat simpati, tapi tidak punya empati," komen seorang netizen.
Sebelumnya, perempuan bercadar membuat aksi Peluk Saya: Ketika Perempuan Bercadar yang Bukan Teroris Itu Resah
Muhammad Ikhtiar, koordinator aksi bom takjil gratis di Kota Malang itu mengatakan bahwa bagi-bagi takjil dilakukan oleh Komunitas Si Bekas (Kelompok jual beli barang bekas) bersama Komunitas Mumu (Kelompok Wanita Bercadar) se-Malang.
"Aksi ini kami beri nama bomb takjil gratis," katanya di Malang, Kamis, 24/5.
Jelang Magrib di depan Museum Brawijaya, Jalan Ijen, Kota Malang, selain membagikan takjil gratis, mereka juga membagikan bunga sebagai simbol kedamaian.
Muhammad Ikhtiar mengatakan bahwa aksi itu mereka lakukan untuk menyikapi tragedi teror bom di Surabaya dan Sidoarjo.
"Dari situ orang-orang bercadar akhirnya diintimidasi, tujuan kami hari ini yakni untuk menghilangkan pandangan masyarakat terhadap wanita bercadar," katanya.
Ia mengatakan aksi teror serangan bom bunuh diri membuat beberapa perempuan bercadar merasa mendapat perlakuan diskriminatif, padahal adalah hak mereka memilih cara berpakaian sesuai keyakinan.
Mereka membuat aksi bom takjil gratis untuk menghapus stigma atau cap negatif itu, bahwa bercadar bukan berarti radikal, bukan berarti teroris.
Muhammad Ikhtiar mengimbau masyarakat tidak fobia dengan keberadaan perempuan bercadar, tidak menganggap perempuan bercadar berbahaya.
"Mereka bukan bagian dari kelompok teroris," katanya. (af)