Bom Meledak di Sibolga, Ini Kata Mantan Kepala BIN Hendropriyono

Bom belum lama ini meledak di Sibolga, Sumatera Utara.
Mantan Kepala BIN AM Hendropriyono saat mengunjungi rumah Ketua MPW PP DIY Faried Jayen di Sambisari, Sleman, belum lama ini. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta, (Tagar 13/3/2019) - Pelaku bom di Sibolga, Sumatera Utara, sudah pasti bukan orang yang Pancasilais. Mereka adalah orang yang bukan sepaham dengan konsep Pancasila.

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Hendropriyono menegaskan, tidak mungkin orang Pancasilais melukai diri sendiri dam orang lain. Tindakan bunuh diri itu juga keliru, seperti yang dilakukan istri tersangka teroris Abu Hamzah.

"Mereka non-pancasilais. Masak kita ngebom diri kita sendiri. Itu (pelaku bom Sibolga) jelas bukan orang Pancasilais," kata Hendropriyono saat usai peluncuran buku Mengapa Kita Harus Kembali ke UUD 1945," katanya di UGM Yogyakarta, Rabu (13/3).

Hendropriyono menegaskan, pelaku bom di Sibolga atau di tempat-tempat lain, dipastikan tidak sepaham dengan norma Pancasila. "Mereka itu sudah  kerasukan paham asing, bukan paham Pancasila" tegasnya.

Bahkan, kata Hendropriyono, mereka juga ada indikasi mengubah sistem pemerintahan Indonesia. "Jadi sudah dipastikan, (pelaku bom Sibolga) sudah pasti teroris. Mereka itu teroris, seorang pelaku yang membunuh orang yang tidak bersalah. Orang yang tidak ngerti apa-apa dibunuh, itu pelakunya teror," ujarnya.

Lebih lanjut, Hendropriyono juga menyebut, Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua juga termasuk dalam kategori teroris. "Karena mereka membunuh orang-orang yang tidak bersalah," imbuhnya.

Definisi teroris, menurut Hendropriyono adalah pelaku yang membunuh orang yang tidak bersalah dan tidak mengerti apa-apa. "Sudah, itu teroris. Siapa pun dia, mengaku pahlawan, mengaku jihadis, dia ngaku komunis. Mengaku apapun, dia teroris," ungkapnya.

Dia dengan tegas menyebut OPM bukan kriminalitas bersenjata. Mereka sekarang mengubah nama menjadi kelompok kriminal bersenjata (KKB). "Saya bilang OPM jangan dibilang kriminalitas-kriminalitas. Itu teroris," tegasnya.

Tindakan yang dilakukan OPM adalah menebar ketakutan, keresahan bahkan membunuh orang yang tidak bersalah dengan keji.

Organisasi ini ingin memerdekakan Papua dan Papua Barat dari Indonesia. Gerakannya bahkan meresahkan dan membunuh warga yang tidak bersalah. Hendropriyono menyebut tindakan mereka merupakan aksi terorisme. "Mereka jelas-jelas teroris," tandasnya.

Baca juga: Ketika Ingin Diamankan, Istri Terduga Teroris Abu Hamzah Meledakkan Diri

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.