Bocoran Hinca Panjaitan Bursa Kapolri Pengganti Idham Azis

Anggota Komisi III DPR RI Hinca Panjaitan menyebut DPR menunggu nama calon Kapolri untuk mengikuti fit and proper test.
Anggota Komisi III DPR RI, Hinca Panjaitan (Kiri) bersama Kapolda Sumatera Utara, Irhjen Martuani Sormin. (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Bursa calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia mulai mencuat. Sejumlah nama jenderal bintang tiga mulai bermunculan sebagai pengganti Jenderal Polisi Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun pada awal tahun 2021.

Anggota Komisi III DPR RI, Hinca Panjaitan mengatakan seluruh jenderal bintang tiga atau Komisaris Jenderal (Komjen) berpeluang menjadi orang nomor satu dijajaran kepolisian. Salah satunya adalah Komjen Agus Andrianto, mantan Kepala Polda Sumatera Utara (Sumut).

Kami tinggal tunggu presiden kalau sudah kasih nama. Maka kami akan lakukan fit dan proper test di Komisi III.

"Saya tidak mau sebut nama, pokoknya semua jenderal bintang tiga berpeluang menjadi Kapolri," ujar Hinca kepada Tagar, ketika melakukan kunjungan kerja ke Mapolda Sumut, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Sumatera Utara, Kamis, 13 November 2020.

Menurut dia, Komisi III DPR RI tinggal menunggu nama akan dikirim oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Setelah nama itu masuk, barulah dilakukan tahapan fit and proper test.

Baca juga:

"Kami tinggal tunggu presiden kalau sudah kasih nama. Maka kami akan lakukan fit and proper test di Komisi III. Saya kira bulan ini (November) sampai Desember harus sudah ketahuan siapa calon Kapolri itu karena harus ikut fit dan proper test. Itulah akan kami lakukan itu," tutur politisi Demokrat ini menegaskan.

Selain posisi Kapolri, Hinca juga memberikan bocoran soal sejumlah pejabat berpangkat Inspektur Jenderal lingkup Polri yang akan naik menjadi Komjen. Beberapa diantaranya Kapolda Metro Jaya, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

"Banyak jenderal yang naik pangkat. Saya kira semua jenderal bintang tiga mempunyai peluang yang sama agar menjadi bintang 4. Saya tidak usah sebut nama karena semuanya pasti tahu siapa," tuturnya.

Sebelumnya, Komisaris Jenderal Agus Andianto mengenai dirinya sebagai calon Kapolri mengaku ingin bekerja dengan sebaiknya.

"Calon Kapolri, saya ingin bekerja dengan sebaiknya saja. Belum terlalu memikirkan sebagai calon Kapolri. Tapi kita semua manusia pasti calon-calon yang bakal mati," kata dia menjawab Tagar ketika di Mapolda Sumut, Medan, Selasa 29 September 2020 lalu.

Sebagaimana diketahui, Agus Andrianto lahir di Blora, Provinsi Jawa Tengah, 16 Februari 1967. Sejak 6 Desember 2019 ditunjuk sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri. Agus merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1989. 

Memiliki segudang pengalaman di bidang reserse. Kariernya dimulai ketika ia menerima tugas di wilayah hukum Polda Sumut.

Pada 1992, dia ditunjuk sebagai Kapolsek Sumbul, kemudian Kapolsek Parapat pada 1993 serta Kapolsek Percut Seituan pada 1995. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian.

Pada 1997, dia menjabat sebagai Kapuskodalops Polres Lampung Selatan, Kasat Serse Poltabes Medan 1999, Kasubag Binops Bag Serse Ek Polda Jatim 2001, Kasubag Binops Bag Serse Um Polda Jatim 2001, Wakapolres KP3 Tanjungperak 2003, Pamen Polda Jatim 2005, serta Kasat I/Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya 2006.

Pernah menjabat sebagai Direktur Psikotropika dan Prekursor Deputi Bid Pemberantasan BNN pada 2015, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri 2016, Wakapolda Sumatera Utara 2017, dan Kapolda Sumatera Utara 2018-2019.

Agus Andrianto sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri pada 2016, yang juga menangani kasus penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Agus Andrianto dianugerahi beberapa tanda penghormatan, di antaranya Bintang Bhayangkara Pratama, SL Pengabdian XXIV, SL Ksatria Bhayangkara, SL Operasi Kepolisian hingga France Medal.[]

Berita terkait
Anggota DPRD Sumut Ini Ingatkan Saatnya Milenial Memilih
Anggota DPRD Sumut dari fraksi PDIP mengajak milenial untuk menggunakan hak pilihnya di Pilkada Medan.
Narkoba Marak di Sumut, Komisi III Panggil 4 Pejabat Ini
Permasalahan narkotika semakin parah di Sumatera Utara, membuat rumah tahanan maupun lembaga pemasyarakatan (Lapas) cenderung over kapasitas.
Polda Sumut Rebus 151 Kg Sabu, Sebanyak 1,5 Juta Jiwa Selamat
Seluruh barang bukti itu didapat dari 53 tersangka, dan 31 kasus. Masuk ke Sumatera Utara melalui jalur perairan dan darat.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.