Bocoran Harga dan Spesifikasi PS5

Sony meluncurkan PlayStation 5. Konsol game ini mengusung desain vertikal dan berwarna hitam-putih.
PlayStation 5. (Foto: Antara/playstation.com)

Jakarta - Sony meluncurkan PlayStation 5. Konsol game ini mengusung desain vertikal dan berwarna hitam-putih. Desain vertikal pada PlayStation 5 atau PS5 mengingatkan pada Xbox Series X dan akan tersedia dalam dua versi 4K Blu-ray dan Digital Edition, versi tanpa drive optik akan berukuran lebih ramping dibandingkan model reguler. 

Dikutip dari laman The Verge, seperti dilansir Antara, Jumat,12 Juni 2020, digital Edition diperkirakan akan dijual lebih murah, tapi Sony belum mengumumkan harga jual konsol ini. Akan tetapi, rumor dan bocoran yang beredar, harga PS5 akan dibanderol Rp 8,4 juta -Rp 10,8 juta.

Walaupun dirancang dalam bentuk vertikal, PS 5 juga bisa diletakkan secara horisontal di bawah monitor atau televisi. Bagian atas PS 5 diberi jendela untuk mengeluarkan panas, sementara port USB-A dan USB-C berada di bagian depan. 

PlayStation 5 menggunakan CPU AMD Zen 2 octa-core serta GPU kustom berbasis AMD RDNA 2. Sementara untuk memori, konsol ini menggunakan SSD 825GB serta performa 5.5GB/detik. 

Pengguna harus memasang game yang ingin dimainkan di SSD internal. Sementara untuk gambar, PS5 mendukung grafis 8K dan 4K pada refresh rate 120Hz, juga audio 3D. 

Sony juga meluncurkan aksesoris untuk PlayStation 5 antara lain charging station DualSense, kamera HD, headset nirkabel Pulse 3D dan remote. Konsol game PlayStation 5 akan dijual pada musim liburan pada tahun ini.[]

Berita terkait
4 Alasan PlayStation 4 Masih Layak Dibeli
Berikut adalah alasan mengapa PlayStation 4 masih layak dibeli bahkan untuk tahun 2020.
14 Game yang Rilis Bersamaan dengan PlayStation 5
Berikut adalah daftar 14 game yang rilis bersamaan dengan peluncuran PlayStation 5.
PlayStation 4 Capai 110 Juta Penjualan
Sony mengumumkan bahwa PlayStation 4 sudah tembus 110 juta penjualan sejak pertama kali dirilis.
0
Kesehatan dan Hak Reproduksi Adalah Hak Dasar
Membatasi akses aborsi tidak mencegah orang untuk melakukan aborsi, hal itu justru hanya membuatnya menjadi lebih berisiko mematikan