Bocah Laki-laki Hanyut di Aliran Sungai Solok

Seorang bocah laki-laki dilaporkan hanyut saat mandi di aliran Batang Lembang, Kota Solok, Sumatera Barat.
Proses pencarian bocah bernama Azka dilaporkan hanyut di aliran Batang Lembang, Kota Solok, Sumatera Barat. (Foto: Istimewa)

Solok - Seorang bocah laki-laki bernama Andhizhi Razka Fandra, 6 tahun, dilaporkan hilang terseret aliran sungai Batang Lembang, Kota Solok, Sumatera Barat. Dia dikabarkan hilang sejak Sabtu, 22 Agustus 2020.

 Arusnya cukup deras dan diduga korban terseret aliran air.

Hingga kini, Minggu, 23 Agustus 2020, petugas gabungan BPBD Kota Solok masih melakukan pencarian korban yang diduga tenggelam dan diseret arus.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Solok Ikhlas mengatakan, bocah yang akrab disapa Azka dilaporkan hilang saat mandi-mandi di tepian Batang Lembang dekat Lapangan Merdeka Kota Solok.

Dia mandi bersama rekannya Abdul dan Langit di tepian dangkal. Informasinya, ketiga anak tersebut memang tidak bisa berenang.

"Saat mandi, korban mencoba berenang ke arah tengah. Arusnya cukup deras dan diduga korban terseret aliran air," katanya kepada wartawan.

Dua rekannya Abdul dan Langit sempat mengejar Azka. Namun, karena tidak berhasil, mereka mengabarkan peristiwa itu kepada sejumlah pekerja bangunan masjid di sekitar lokasi.

"Peristiwa itu dilaporkan ke masyarakat yang diteruskan kepada kami," katanya.

Tim BPBD gabungan Kota Solok hingga kini masih melakukan penyisiran di aliran Batang Lembang untuk mencari keberadaan Azka. []



Berita terkait
Seorang Pengedar Ganja di Solok Diciduk Polisi
Seorang pengedar ganja di Kabupaten Solok diringkus polisi.
Punya 2 Kursi, PDIP Solok Yakin Usung Calon Pilkada
Meski hanya memiliki 2 kursi, PDIP Kabupaten Solok optimis bisa mengusung calon di Pilkada 2020.
Pilkada Solok, PKS Pastikan Usung Kader Sendiri
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Solok berkomitmen mengusung kader sendiri di Pilkada 2020.
0
Pemimpin G7 Janjikan Dana Infrastruktur Ketahanan Iklim
Para pemimpin dunia menjanjikan 600 miliar dolar untuk membangun "infrastruktur ketahanan iklim" perang Ukraina juga menjadi agenda utama