Jakarta - Dari laman resmi Balai Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) merilis sejumlah ratusan warga Desa NGetos mengungsi usai diterjang bencana tanah longsor.
Mereka kini mengungsi di halaman SD Negeri 3 Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk Jawa Timur. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat terus melakukan pendampingan terhadap korban bencana tersebut.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk telah memberikan pelayanan kepada warga yang mengungsi pascalongsor. BPBD dengan unsur terkait lainnya mengoperasikan dapur umum dan pelayanan kesehatan," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr Raditya Jati dalam keterangan resminya, Selasa, 16 Februari 2021.
Tim gabungan terus berupaya untuk melakukan pencarian dan evakuasi korban yang diperkirakan tertimbun longsor
Selain itu, ia juga menuturkan bahwa BPBD setempat telah melakukan pendataan terhadap warga yang terdampak. Berdasarkan data yang ada hingga Selasa, 16 Februari, BPBD setempat mencatat sebanyak 54 KK atau 186 warga terdampak.
Sementara itu, longsor mengakibatkan 12 warga meninggal dunia dan 20 luka-luka. Mereka yang luka mendapatkan perawatan medis di puskesmas setempat.
"Hingga semalam (16/2/2021), tujuh warga masih dinyatakan hilang. Tim gabungan terus berupaya untuk melakukan pencarian dan evakuasi korban yang diperkirakan tertimbun longsor," ujarnya.
Tim gabungan telah mengerahkan sebanyak lima alat berat untuk membantu pencarian korban di lokasi longsoran.
Diketahui peristiwa longsor di Desa Ngetos dipicu salah satunya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Rumah warga yang berada di bawah tebing kemiringan tertimbun longsoran hingga mengakibatkan delapan unit rumah warga rusak berat. BPBD Kabupaten Nganjuk menginformasikan bahwa benccana tersebut terjadi pada Minggu, 14 Februari 2021 sekitar pukul 18.30 WIB.[]
Baca juga:
- Pemkot Bogor & BNPB Resmikan Rumah Sakit Lapangan Covid
- Survei BNPB Soal Pemakaian Masker dan Jaga Jarak Warga Jabar