BMKG Yogyakarta Minta Waspadai Pantai Selatan Jawa

Pasalnya, dalam tiga hari ini diperkirakan terjadi gelombang tinggi yang mencapai empat meter di perairan selatan Jawa. Kecepatan angin mencapai 46 kilometer per jam.
Gelombang Tinggi. Gelombang laut menghempas tanggul kawasan tempat pelelangan ikan (TPI) Ujungbatu Jepara, (Foto: Alf)

Yogyakarta (Tagar 16/1/2018) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengingatkan warga untuk tidak melakukan aktivitas di pantai selatan Jawa. Nelayan diminta libur melaut.

Pasalnya, dalam tiga hari ini diperkirakan terjadi gelombang tinggi yang mencapai empat meter di perairan selatan Jawa. Sedangkan kecepatan angin mencapai 46 kilometer per jam.

Kepala BMKG Yogyakarta Joko Budiono mengatakan, berdasarkan perkiraan, muncul LPA (low pressure area) 1003 mb di Samudera Hindia sebelah barat laut benua Australia yang berdekatan dengan perairan Selatan Jawa. Hal ini mengakibatkan peningkatan kecepatan angin di wilayah perairan selatan Jawa mencapai 27 - 46 kilometer per jam.

Akibatnya, kata dia, terjadi potensi gelombang laut tinggi di perairan selatan DIY. "Tanggal 15 Januari tinggi gelombang antara 2,5 – 4 meter, tanggal 16 Januari antara 2,5 - 3,5 meter dan tanggal 17 Januari antara 2,5 - 4 meter," katanya, Selasa (16/1).

Joko mengatakan, dengan kondisi seperti itu, warga diminta tidak melakukan aktifitas di pantai. "Nelayan diminta menunda aktifitas penangkapan ikan secara tradisional sampai gelombang tinggi mereda. Warga tidak berenang atau mandi di laut sampai kondisinya aman untuk aktifitas wisata di pantai," jelasnya.

Manager Pusat Pengendalian dan Operasional (Pusdalops) BPBD DIY Danang Nur Samsu menambahkan, kondisi tersebut juga menjadikan potensi angin kencang di daratan. Untuk itu, warga diminta mencermati kembali kondisi bangunan yang sudah tua, pohon yang rapuh dan lainnya. "Sehingga dapat dilakukan antisipasi lebih dini," imbuhnya.

Selain itu, kondisi Merapi dalam status normal. Namun, BPBD DIY meekomendasikan pendakian hanya sampai di Pasarbubar, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

"Kondisi morfologi puncak Gunung Merapi saat ini rawan terjadi longsor, sehingga sangat berbahaya bagi keselamatan para pendaki," papar Danang. (ans)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.