Banda Aceh - Akibat maraknya kebakaran di Aceh sejak sepekan terakhir, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat agar tidak membakar hutan dalam membuka lahan.
"Karena musim kemarau kita BMKG Aceh selalu menghimbau agar tidak membakar hutan dalam membuka lahan," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Aceh, Zakaria Ahmad, Kamis 4 Juli 2019.
Selain itu, Zakaria juga berharap kepada ibu rumah tangga agar selalu menjaga api saat membakar sampah, memasak dan juga memastikan api kompor sudah mati bila meninggalkan dapur.
"Bila memungkinkan periksa instalasi listrik yang sudah lama untuk memastikan kebocoran sehingga tidak terjadi korslet dan terjadi percikan api yang akhirnya dapat terjadi kebakaran rumah dan bangunan lain," kata Zakaria.
Ia menjelaskan, kebakaran di Aceh tidak terlepas dari datangnya musim kemarau dan angin barat. Pada musim ini sudah barang tentu hujan semakin sedikit.
Dengan kondisi saat ini, kata Zakaria, tentu saja daun-daun atau semak belukar sudah mulai kering apa lagi hutan gambut. Keadaan seperti ini akan sangat mudah terbakar dan sangat cepat perambatan api akibat angin yang kecepatannya tinggi.
"Tentu saja api itu tidak datang dengan sendirinya, ini biasanya masyarakat kita memanfaatkan kondisi seperti ini dalam membuka lahan," kata Zakaria.
Berdasarkan prakiraan BMKG, ujar Zakaria, dua hari ke depan Propinsi Aceh berpotensi terjadi hujan dan diperkirakan sedikit aman untuk timbulnya titik panas.
"Untuk para nelayan khususnya nelayan pesisir Barat-Selatan Aceh termasuk pesisir Sabang dan Ule Lheue masih harus tetap waspada terkait gelombang tinggi dan angin," ujarnya. []
Berita terkait:
