BJ Habibie Sempat Memulihkan Krisis Moneter

Presiden ke-3 RI BJ Habibie sempat memulihkan krisis moneter di Indonesia dengan menguatkan nilia tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat.
Mantan presiden BJ Habibie menunjukan foto dirinya bersama pesawat hasil karyanya N-250 \\'Gatotkaca\\' usai membuka pameran foto \\'Cinta Sang Inspirator Bangsa Kepada Negeri\\' di Museum Bank Mandiri, Jakarta, Minggu, 24 Juli 2016. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)

Jakarta - Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo menerangkan, saat Presiden ke-3 RI BJ Habibie melanjutkan estafet kepemimpinan dari Soeharto, presiden satu-satunya yang bukan berasal dari Pulau Jawa itu mampu mendongkrak pertumbuhan perekonomian Indonesia dengan menekan inflasi dan di sisi bersamaan mampu menguatkan nilai Rupiah.

"Jadi walaupun jabatan almarhum sebagai presiden tidak sampai dua tahun, namun kondisi perekonomian Indonesia di era kepemimpinannya sudah mengarah kepada perbaikan ekonomi Indonesia yang cukup berarti, " ujar Ario di Medan, dilansir Antara, Kamis, 12 September.

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS sempat menguat menjadi Rp 7.000 di akhir tahun 1998.

Inflasi Indonesia yang sangat tinggi pada saat itu dan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS juga sangat tinggi mencapai Rp 16.650, bisa dikendalikan oleh BJ Habibie. Dampaknya, kata Ario, perekonomian Indonesia yang sangat terpuruk berangsur kembali pulih.

Ario mencatat, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS sempat menguat menjadi Rp 7.000 di akhir tahun 1998. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 1999, lanjutnya, tumbuh 0,79 persen alias membaik dibandingkan tahun 1998 yang minus.

Menurut dia, perbaikan ekonomi Indonesia tentunya berimbas positif juga ke Sumatera Utara (Sumut) yang rata-rata pertumbuhannya ekonominya di atas angka nasional. 

"Bangsa Indonesia dan masyarakat merasa kehilangan BJ Habibie," tuturnya.

Ario menuturkan, BJ Habibie nyatanya memiliki peran besar dalam perkembangan perekonomian Indonesia, antara lain dengan menekan praktik monopoli dan tumbuhnya persaingan usaha tidak sehat.

"Di era kepemimpinan almarhum Habibie dikeluarkan UU Nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan yang Tidak Sehat dan UU Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, " ujar Dosen USU.

Meski hasilnya belum maksimal, Ario memandang kedua UU tersebut memberi banyak manfaat ke perekonomian, pemerintah, dan konsumen. 

UU Nomor 5, sebutnya, membuat KPPU berhasil menyelamatkan uang negara, termasuk menguntungkan masyarakat dari terjadinya proyek asal jadi, karena dana proyeknya tergerus "permainan".

Lebih lanjut kata Ario, BJ Habibie juga mengubah status Bank Indonesia menjadi bank sentral yang independen melalui UU No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia.

"Dengan menjadi bank Sentral, maka secara penuh pemerintah tidak dapat lagi mengintervensi kebijakan moneter yang menjadi kewenangan mutlak BI," ujarnya. [] 

Berita terkait
Belasungkawa BJ Habibie dari Perbatasan Indonesia
Bj Habibie merupakan putra terbaik bangsa Indonesia yang di kenal dunia sebagai ilmuan dan sebagai Presiden.
Dia yang Remuk Hatinya Karena BJ Habibie
Banyak yang menjadikan BJ Habibie sebagai panutan. Apakah Anda satu di antaranya? Berikut ungkapan hati dia yang remuk hatinya.
Denny Siregar: Kisah BJ Habibie Menolak Soeharto
Kenapa memaksa Timor Timur masuk ke Indonesia? Indonesia bukan penjajah, tanya BJ Habibie kepada Soeharto. Tulisan Denny Siregar.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.