Bir Pletok Asal Mula Khasiat dan Standarisasi Mutu

Bir pletok, meski tidak diketahui kapan persisnya ditemukan, minuman asli orang Betawi ini punya standarisasi proses pembuatannya.
Gambar bir pletok. (foto:Tagar/Youtube)

TAGAR.id, Jakarta - Bir pletok, adalah minuman khas Betawi yang lahir dari eksperimen kaum pribumi di zaman kolonial Belanda. Kala itu, orang Betawi sering melihat para penjajah meminum wine atau anggur merah dan mereka sering mengajak Pribumi untuk minum bareng mereka. Tapi tentu saja orang Betawi tidak bisa meminum wine karena mengandung alkohol yang diharamkan dalam Islam. Mengetahui ini, maka dimulailah eksperimen yang bakal menjadi cikal bakal Bir Pletok.

Bir pletok, minuman tradisional khas Betawi yang punya beragam manfaat. Meski namanya diawali dengan kata 'bir', bir pletok tidak mengandung alkohol. Bir pletok, terbuat dari 9 bahan yang kegunaan utamanya sebagai bumbu masak, seperti jahe, serai, lada, kapulaga, daun jeruk purut, daun pandan, kayu manis, cengkeh, dan kulit kayu secang yang membuat bir pletok menjadi berwarna merah.

Sedangkan kata 'pletok' diambil dari bunyi 'pletok' saat orang Belanda membuka tutup botol wine. Nah, penggabungan kata bir dan pletok inilah yang menjadi nama dari minuman herbal bermanfaat tersebut.

Sebagian orang, ada juga yang percaya kalau kata 'bir' di bir pletok berasal dari kata bi'run yang artinya abyar atau sumber mata air. Sedangkan kata 'pletok' berasal dari bambu yang ditaruh di dalam teko dan dikocok sehingga berbunyi pletok.

Bir Pletok 2Gambar bir pletok dan bahan pembuatnya. (foto Tagar/Kwikku)

Cara pembuatannya juga cukup mudah, pertama geprek jahe dan serai kemudian rebus air hingga mendidih lalu masukkan bahan lainnya (lada, kapulaga, daun jeruk purut, daun pandan, kayu manis, cengkeh, dan kulit kayu secang), jangan lupa kasih gula sesuai selera. Setelah mendidih sekitar 10-20 menit, angkat dan bir pletok sudah bisa dinikmati.

Di sisi lain, seorang pelestari budaya Betawi, Bang Handy dalam sebuah wawancara di Bang Bek Youtube channel menjelaskan, bahwa tidak ada yang mencatat kapan pertama kali Bir Pletok muncul. Tapi menurut Bank Handy, Bir Pletok tercipta oleh orang Betawi yang sudah meningkat akidah muslimnya, sehingga tidak mau minuman-minuman yang mengandung alkohol (haram). Karena itu, mereka menciptakan minuman mirip bir yang sehat dan halal.

Sifat dari kayu secang ini, selama dia belum habis akan terus mengeluarkan warna sehingga makin lama makin pekat. Makanya, nggak heran bir pletok yang ada saat ini tidak ada standar warnanya. Ada yang coklat banget, ada juga yang bening banget.

Untuk menciptakan warna merah pada bir pletok, yang bisa mirip cuma kayu secang. “Secang itu, jika dituang seperti ada busa sedikit dan untuk menyehatkan bisa dicampur dengan berbagai macam ramuan-ramuan.” Ujar Handy. Selanjutnya, bahan yang dicampur ada kayu manis, daun jeruk purut, jahe, cengkeh, pandan. Lalu ada yang dicampur dengan kapulaga ada juga yang tidak, atau sesuai selera.

Bank HandyPegiat budaya Betawi Bang Hendy. (foto: Tagar/Youtube)

Sedangkan cara membuatnya, menurut Bang Handy zaman sekarang banyak yang salah karena semua bahan digodog sekaligus. Padahal yang paling tepat menurutnya yakni dengan menggodok bumbu terlebih dulu, baru kemudian masukkan secang agar bisa menakar kadar warna yang ingin dihasilkan. Cara sebaliknya juga bisa dilakukan, yakni dengan menggodog secang terlebih dahulu agar bisa mengeluarkan warna sesuai keinginan, lalu baru bumbu2 di godong belakangan.

“Sifat dari kayu secang ini, selama dia belum habis akan terus mengeluarkan warna sehingga makin lama makin pekat. Makanya, nggak heran bir pletok yang ada saat ini tidak ada standar warnanya. Ada yang coklat banget, ada juga yang bening banget.” Kata Handy

Ciri khas Bir Pletok yang diminum pada jaman dahulu menurut Bang Handy, dengan mencampur soda sehingga ketika dituang akan menimbulkan bunyi. Lalu Ia menegaskan bahwa bir pletok itu seharusnya menghangatkan, bukan berasa pedas.

Bir Pletok 3Gambar bir pletok kemasan botol. (Sumber: Tagar/Bisnistoplo)

Meski banyak perbedaan pandangan mengenai cara pembuatan dan asal usulnya, bir pletok nyatanya memiliki banyak khasiat. Beberapa diantaranya, memperlancar peredaran darah, mengobati sakit perut, nyeri lambung, memulihkan radang sendi mengobati, migran hingga menghangatkan badan. Khasiat ini, tentu saja berasal dari bahan-bahan yang terkandung didalam bir peletok seperti:

Jahe

Khasiat Jahe, untuk mengatasi masalah terkait pencernaan, zat yang dikandungnya dapat membantu mengeluarkan gas berlebih yang ada di sistem pencernaan Anda. Selain itu, Jahe bisa mengurangi mual, Mengurangi rasa sakit akibat cedera lutut dan membantu proses detoksifikasi dan mencegah penyakit kulit. Juga dapat melindungi dari kanker usus selain berfungsi sebagai anti peradangan.

Serai/Sereh

Selain dapat digunakan sebagai bumbu dapur, keistimewaan sereh dapat meringankan radang dan sakit tenggorokan, juga sebagai obat untuk mengurangi demam tinggi. Memiliki sifat antijamur, antibakteri dan kaya antioksidan. Tanaman ini, dapat mendorong hati dan pankreas untuk lebih cepat mengeluarkan racun. Lalu serai mengobati masalah pencernaan, mengandung zat antidepresan dan Vitamin A.

Lada

Rempah-rempah ini, bisa menghilangkan rasa sakit. Kandungan capsaicinnya yang menghasilkan panas digunakan dalam gel dan semprotan penghilang rasa sakit. Capsaicin dalam lada juga dapat membakar lemak tubuh sehingga bisa menurunkan berat badan serta dapat membunuh beberapa sel kanker. Lada juga bisa mengobati sakit kepala, batuk, mengobati gejala flu, mengontrol tekanan darah dan menyehatkan jantung.  

Cengkeh

Cengkeh mengandung mangan, vitamin K, vitamin C, kalsium, magnesium, dan vitamin E. Manfaat cengkeh, selain dapat menghambat pertumbuhan bakteri, juga bisa menyehatkan sistem pencernaan. Selain itu, cengkeh dapat mengatasi sakit gigi, meredakan nyeri serta menjaga kesehatan tulang. Cengkeh bisa meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi asam lambung serta melindungi fungsi hati.

Kayu Manis

Manfaat kayu manis berdasarkan penelitian University of Michigan Life Sciences Institute adalah bisa membantu pembakaran lemak yang menumpuk di dalam tubuh sebab kayu manis mengandung zat cinnemaldehyde. Selain itu, bumbu masak ini dapat mengurangi nafsu makan serta kaya akan antioksidan. Kayu Manis, juga bisa menjaga kesehatan jantung dan dapat mengurangi kadar kolesterol, Mencegah Diabetes, Anti-Inflamas, Mencegah Kanker, Mengurangi Nyeri Rematik, dan baik untuk Kesuburan Wanita.

Jeruk Purut

Dalam pengobatan tradisional, jeruk purut bermanfaat sebagai obat flu, demam, sakit perut, diare, dan hipertensi. Sedangkan berdasarkan beberapa penelitian, jeruk purut diketahui memiliki sifat antibakteri, mengandung antioksidan, dan bisa menjaga kesehatan kulit. Selanjutnya, jeruk purut dapat melindungi jantung dan pembuluh darah serta menekan pertumbuhan sel kanker.

Daun Pandan

Daun pandan, biasa digunakan untuk membuat kue karena bisa memberikan aroma wangi pada kue. Namun selain itu, ternyata daun pandan bermanfaat buat kesehatan, seperti untuk penyakit lemah saraf, menghitamkan rambut, mengurangi ketombe, rematik, dan pegal linu. Daun berwarna hijau ini, bisa mengatasi diare karena mengandung antibakteri dan antimikroba. Selain itu, daun pandan dapat menyembuhkan demam, menurunkan tekanan darah tinggi, mengatasi insomnia dan meredakan rasa cemas.

Secang

Seduhan kayu secang bisa menghasilkan warna merah pada minuman dan dapat menghangatkan tubuh, khasiat ini mirip dengan bir. Maka dari itu, orang Betawi menggunakan secang sebagai bahan bir pletok. Secang juga dikenal sebagai obat helbal untuk diare dan senyawa aktifnya mampu menghambat produksi asam urat dalam tubuh. Lalu dapat meningkatkan imunitas tubuh, ampuh meredakan penyakit diabetes. Namun, untuk wanita yang sedang menjalani kehamilan atau orang yang sedang dalam kondisi kurang darah statis disarankan untuk tidak mengkonsumsi kayu secang.

Kapulaga

Seduhan kapulaga, bisa mengatasi masalah pencernaan dan sebagai obat detoksifikasi racun. Penggunaan kapulaga, dapat membantu meringankan gejala dada yang sesak dan sinus. Selain itu, bumbu dapur yang satu ini bermanfaat sebagai obat pereda nyeri, meringankan gejala halitosis (bau mulut), juga sebagai pereda nyeri ringan saat pramenstruasi (PMS).

Nah, dengan berbagai kandungan tersebut, tentu saja bir pletok aman dikonsumsi oleh anak-anak hingga orang dewasa. Penyajian bir pletok, juga bisa disesuaikan dengan selera. Bisa disajikan hangat ataupun dingin. Bir pletok, dikenal sebagai minuman legendaris saat hari Kemerdekaan tiba. Minuman yang sering disebut ‘bir Jawa’ ini juga populer di wilayah Bogor.

Melihat potensi nilai ekonomi dari bir pletok, disusunlah standarisasi pembuatannya sesuai arahan Dinas/Pemda DKI Jakarta. Standarisasi ini sebagai acuan jaminan kualitas. Rempah-rempah sebagai bahan baku pembuatan bir pletok, dipilih yang mempunyai kualitas bagus.


Bir Pletok 4Bir pletok kemasan botol kaca. (Sumber: Omiyago)

Komposisi rempah-rempah untuk membuat bir pletok berdasarkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta untuk 50 botol ukuran 250 ml adalah:

1 kg jahe, 2-3 buah pala, 10-15 butir lada hitam, 2 batang (3x10 cm) kayu mosohi, 15-20 butir kapulaga, 5-10 buah cabe Jawa, 10 buah cengkeh, 5-10 gram kayu manis, 10 batang sereh, 10 lembar daun pandan, 0,5 ons kayu secang, 10-12 liter air, 1,-2 kg gula dan 1 sendok makan garam.

Proses pembuatan sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO) yang sudah disusun. Pertama, penerimaan dan penyortiran rempah. Kedua, pencucian rempah. Ketiga pengecilan ukuran rempah dan keempat penimbangan bahan.

Kelima ekstraksi dengan perebusan, keenam Penyaringan, ketujuh Pembotolan, lalu kedelapan Penutupan botol. Lanjut kesembilan Sterilisasi, kesepuluh pendinginan, kesebelas Pelabelan dan penyegelan, terakhir keduabelas Penyimpanan.

Mula-mula, rempah-rempah dicuci/dibersihkan dari kotoran, bagian busuk dibuang lalu dikecilkan ukurannya. Khusus jahe, iris tipis dan ditimbang/ditakar semua bahan formula lalu didihkan air sampai suhu 95-105°C. Kemudian masukkan semua bahan kecuali kayu secang dan gula. Panci harus ditutup, biarkan rebusan selama 30 menit. Masukkan kayu secang, biarkan sampai warna air rebusan menjadi merah selama 3-5 menit. Lalu angkat semua bahan dari air rebusan.

Air rebusan disaring dengan menggunakan kain saring (ukuran 10 mesh). Tambahkan gula ke dalam air rebusan yang telah disaring. Rebus kembali sampai mendidih selama 3-5 menit. Air rebusan disaring lagi dengan menggunakan kain saring (ukuran 150 mesh). Selanjutnya, bir pletok siap disajikan atau dilakukan pembotolan. Adapun kemasan yang yang digunakan adalah botol plastik ukuran 250 ml atau cup berwarna bening sehingga tampilan bir pletok lebih menarik dan ekonomis. []

Berita terkait
Tips Menggoreng Ikan Atau Ayam Tanpa Meletup, Dijamin Ampuh
Menggoreng Ikan/ayam sering menjadi momok menakutkan bagi ibu-ibu karena minyaknya sering meletup. Berikut tips aman menggoreng ayam/ikan.
Hari Kopi Sedunia, Ini Sejarah dan Harga Termahalnya
Kopi paling mahal di dunia saat ini, jatuh pada Black Ivory yang berasal dari Thailand Utara. harganya Rp 23,7 juta per 500 gram.
8 Tips Agar Balita Tak Takut Mandi, Jangan Puji Berani!
Mandi bisa jadi rutinitas menakutkan bagi balita Anda. Ada tips untuk menanggulanginya, tapi jangan berikan pujian berani saat memandikannya.
0
Tips Agar Baterai Smartphone Awet
Berikut tips agar baterai ponsel awet seiring dengan bertambahnya usia pemakaian.