Biden Kembali Bela Penarikan AS dari Afghanistan

Presiden Biden bela penarikan pasukan AS dari Afghanistan. Biden mengatakan AS tidak bisa "menginvasi" setiap negara di mana ada al-Qaeda
Tentara AS berjaga di balik kawat berduri saat warga Afghanistan duduk di pinggir jalan dekat bagian militer bandara di Kabul pada 20 Agustus 2021 (Foto: voaindonesia.com - AFP/Wakil Kohsar)

Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, kembali membela penarikan pasukan AS dari Afghanistan. Biden mengatakan AS tidak bisa "menginvasi" setiap negara di mana ada al-Qaeda.

Hal itu disampaikannya dalam kunjungan ke lokasi peringatan 9/11 di negara bagian Pennsylvania, AS.

"Apakah al-Qaeda bisa kembali (di Afghanistan)?" katanya kepada para wartawan di luar stasiun pemadam kebakaran Shanksville. "Ya. (al-Qaeda) sudah kembali di tempat-tempat lain.”

Presiden AS Joe BidePresiden AS, Joe Biden, mengumumkan langkah-langkah baru untuk memerangi Covid-19, 9 September 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

"Apa strateginya? Apakah kita harus selalu menginvasi dan kirim tentara ke tempat manapun yang ada al-Qaeda? Yang benar saja?"

Biden mengatakan adalah suatu kesalahan untuk mengira Afghanistan bisa bersatu secara berarti.

Biden mengatakan pasukan Amerika telah meraih misi sentral mereka ketika sebuah tim pasukan khusus menewaskan pendiri al-Qaeda, Osama bin Laden, pada 2 Mei 2011 di sebuah markas di Pakistan.

Intervensi AS di Afghanistan dimulai setelah serangan teror 9/11 yang kemudian mendorong AS -dan sekutu-sekutu penting- ke dalam perang terlamanya (vm/ah)/AFP/voaindonesia.com. []

54% Warga AS Sebut Penarikan Pasukan dari Afghanistan Tepat

Biden Hadapi Badai Politik Terkait Penarikan Pasukan Dari Afghanistan

Biden Bicara Soal Penarikan Pasukan Amerika dari Afghanistan

Pasukan AS Ditarik China Akan Perluas Program di Afghanistan

Berita terkait
54%Warga AS Sebut Penarikan Pasukan dari Afghanistan Tepat
54% warga AS yakin keputusan pemerintahan Presiden Joe Biden menarik pasukan AS dari Afghanistan merupakan keputusan yang tepat
0
Kesehatan dan Hak Reproduksi Adalah Hak Dasar
Membatasi akses aborsi tidak mencegah orang untuk melakukan aborsi, hal itu justru hanya membuatnya menjadi lebih berisiko mematikan