Biden Desak Pemerintah Kuba Dengarkan Pengunjuk Rasa

Biden desak pemerintah Kuba untuk "mendengarkan" para pengunjuk rasa yang menuntut diakhirinya "penindasan" dan kemiskinan
Warga Kuba menuntut perbaikan kondisi ekonomi dalam aksi unjuk rasa di San Antonio de los Banos, Kuba, Minggu, 11 Juli 2021 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, 12 Juli 2021, mendesak pemerintah Kuba untuk "mendengarkan" para pengunjuk rasa yang menuntut diakhirinya "penindasan" dan kemiskinan.

"Kami dukung rakyat Kuba dan seruan kebebasan mereka juga bantuan akibat cengkeraman tragis pandemi termasuk dekade penindasan dan penderitaan ekonomi yang mereka alami di bawah rezim otoriter Kuba," kata Presiden Biden dalam sebuah pernyataan.

"Amerika Serikat meminta rezim yang berkuasa agar mendengarkan rakyat Kuba dan melayani kebutuhan mereka pada saat yang penting ini daripada memperkaya diri mereka sendiri," tambah Biden.

Biden mengunjungi lab manufakturPresiden Joe Biden mengunjungi lab manufaktur di McHenry County College di Crystal Lake, Illinois, Rabu, 7 Juli 2021 (Foto: voaindonesia.com - Evelyn Hockstein/Reuters)

Pernyataan keras itu tentu menimbulkan amarah sejumlah pemimpin Kuba, yang menyatakan Washington sedang mengobarkan protes massal di jalanan yang jarang terjadi di negara otoriter tersebut.

Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel, 12 Juli 2021, menyampaikan sanksi ekonomi AS menjadi penyebab kekacauan, dan menyebutnya sebagai "kebijakan pada keterpurukan ekonomi yang memprovokasi kerusuhan sosial di negara itu."

Presiden Kuba Miguel Diaz-CanelPresiden Kuba, Miguel Diaz-Canel, menyalahkan sanksi AS (Foto: voaindonesia.com/AP)

Pemerintahan Biden -- yang berfokus pada beberapa tantangan domestik termasuk perang melawan Covid-19 dan mengesahkan undang-undang infrastruktur, sementara menarik diri dari perang 20 tahun di Afghanistan -- sebagian besar telah mengabaikan Kuba sampai saat ini.

Namun, negara pulau itu memiliki bobot yang signifikan pada politik AS, dengan kehadiran warga Amerika keturunan Kuba yang tangguh di negara bagian Florida dan mereka adalah kelompok pemilih penting dan menentukan.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake SullivanPenasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Pada hari Minggu, 11 Juli 2021, Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, memperingatkan Kuba agar tidak melakukan tindakan keras terhadap para pengunjuk rasa.

"AS mendukung kebebasan berekspresi dan berkumpul di seluruh Kuba, namun mengutuk keras setiap kekerasan atau tindakan yang menarget pengunjuk rasa damai yang menggunakan hak universal mereka," tegasnya melalui cuitan di Twitter (mg/jm)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Ribuan Warga Kuba Demontrasi Protes Pemerintah
Ribuan warga Kuba turun ke jalan-jalan dari Havana ke Santiago pada Minggu, 12 Juli 2021, dalam protes-protes yang jarang terjadi
Pemerintah Kuba Bangun Dapur Umum untuk Warga
Subsidi pemerintah berkurang, warga kurang mampu di Kuba dibantu melalui dapur umum untuk warga mendapatkan makanan.
Perempuan Paling Terdampak Sanksi Amerika Terhadap Kuba
Laporan Oxfam menyatakan kaum perempuan yang paling terkena dampak akibat sanksi-sanksi AS yang diberlakukan terhadap Kuba
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.